Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIFA 2023, Apresiasi untuk Inovasi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan

Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023 menjadi ajang apresiasi bagi perusahaan keuangan dengan inovasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan Arif Wibisono memberikan paparan saat penyerahan apresiasi Bisnis Indonesia Financial Award 2023 di Jakarta, Kamis (24/8/2023). Bisnis/Abdurachman
Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan Arif Wibisono memberikan paparan saat penyerahan apresiasi Bisnis Indonesia Financial Award 2023 di Jakarta, Kamis (24/8/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Indonesia kembali menyelenggarakan Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023 dengan mengusung tema Digitalisasi Finansial: Inklusif dan Berkelanjutan.

Tema tersebut diangkat seiring dengan peran industri keuangan, baik di sektor perbankan, asuransi, serta pembiayaan, yang terus tumbuh dan berkelanjutan usai pandemi Covid-19. Ajang penghargaan ini dilaksanakan pada Kamis (24/8/2023) di The Westin Hotel, Jakarta.

Keynote speech dalam acara ini disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangann Arief Wibisono, mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan Arief Wibisono mengapresiasi Bisnis Indonesia yang ikut memberikan dukungan dan mendorong kemajuan industri keuangan nasional.

Selain itu, Arief menyampaikan ekonomi digital Indonesia pada 2022 tercatat senilai US$77 miliar dan diperkirakan akan naik ke US$130 miliar pada 2025 serta sekitar US$160 miliar pada 2030.

"Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi melampaui negara-negara Asean lainnya," ujarnya. Terlebih, pandemi Covid-19 mempercepat adopsi teknologi di sektor keuangan Tanah Air.

Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani dalam sambutannya mengatakan perkembangan digitalisasi finansial membuat sektor keuangan menjadi inklusif. Selain itu, digitalisasi finansial juga diharapkan berkelanjutan dengan menjaga kenyamanan dan keamanan nasabah.

Dari sisi bisnis, digitalisasi finansial membuat bank lebih efisien sehingga melahirkan performa positif bagi korporasi. Masyarakat juga dapat merasakan manfaat dalam menggunakan layanan tersebut, seperti transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.

"Oleh sebab itu, acara Bisnis Indonesia Financial Award dengan tema Digitalisasi Finansial: Inklusif dan Berkelanjutan ini sebagai ajang siar dan penghargaan bagi pelaku industri yang mampu bertahan, bertransformasi, dan menjaga performa usai pandemi," ujarnya.

Penghargaan diberikan dalam sejumlah kategori yakni The Best Performance Bank, The Most Outstanding Bank Syariah, The Most Efficient Bank, The Best Performance Insurance, The Best Performance Multifinance, serta The Most Efficient Multifinance.

Pada BIFA 2023 kali ini, Harian Bisnis Indonesia juga memberikan penghargaan kepada perusahaan berdasarkan survei kepuasan pelanggan atas layanan digital banking dan fintech sistem pembayaran.

Selain itu, juga terdapat penghargaan untuk CEO terbaik pada sektor usaha yang dibidangi, serta CFO dan CTO terbaik yang telah berkontribusi besar dalam menjaga indikator keuangan dan berinovasi pada perusahaan.

"Harapan kami, penganugerahan Bisnis Indonesia Financial Award 2023 dapat mendorong kemajuan industri finansial di Indonesia, serta memacu pertumbuhan ekonomi pascaCovid-19," tutup Hariyadi.

Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2023 terdiri dari dua tahap, yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Nominee yang lolos dari tahapan kuantitatif akan diajukan ke tahapan kualitatif. Seleksi kualitatif bertujuan untuk menentukan satu penerima award di setiap kategori berdasarkan pertimbangan para dewan juri.

Dewan juri pada BIFA 2023 adalah sosok yang telah diakui kepakarannya dalam bidang masing-masing yakni Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KKSK periode 2008-2009), Muliaman Hadad (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2017), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia), Julian Noor (Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia 2011-2017), serta Suwandi Wiratna (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper