Bisnis.com, JAKARTA - Bank besutan taipan Dato Sri Tahir PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) akan menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada tahun ini sebanyak 27 miliar saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Mayapada sebelumnya telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) pada 29 November 2022 untuk menjalankan rights issue sebanyak 20 miliar lembar saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal per saham sebesar Rp100.
"Akan tetapi, karena mempertimbangkan kondisi pasar saat ini dan rencana peningkatan jumlah emisi saham, maka Direksi dan Dewan Komisaris perseroan memandang bahwa keputusan RUPSLB 29 November 2022 perlu disesuaikan," tulis Manajemen Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi pada Kamis (24/8/2023).
Untuk itu, Bank Mayapada mengajukan kembali rencana rights issue dalam RUPSLB pada Oktober nanti. Jumlah rights issue pun disesuaikan menjadi 27 miliar saham Seri B dengan nilai nominal per saham sebesar Rp100 atau dengan total nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2,7 triliun.
"Persetujuan [rights issue] ini nantinya akan menjadi pengganti Keputusan RUPSLB 29 November 2022," tulis Manajemen Bank Mayapada.
Bank Mayapada menggelar rights issue untuk memperkuat struktur permodalannya. Dengan modal yang tebal, MAYA dinilai dapat menambah kemampuannya untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja, serta daya saing di industri.
Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing, diharapkan pula Bank Mayapada dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang sahamnya. Selain itu, rights issue dapat memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue, di mana kepemilikannya akan terdilusi.
Bank Mayapada saat ini dikendalikan oleh taipan Dato Sri Tahir melalui PT Mayapada Karunia Corporation dengan porsi kepemilikan 29,89 persen dan PT Mayapada Kasih Corporation dengan porsi kepemilikan 4,77 persen. Tahir menggenggam kepemilikan MAYA atas nama pribadi dengan porsi kepemilikan 4,79 persen.
Pada akhir Juni 2023 lalu, Tahir juga telah merealisasikan komitmen penguatan modalnya dengan melakukan tambahan setoran modal sejumlah Rp3 triliun.
Bank Mayapada sendiri telah meraup laba bersih Rp51,65 miliar pada semester I/2023, susut 30,95 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sementara dari sisi intermediasi, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit Rp100,46 triliun, naik 23,9 persen yoy. Aset Bank Mayapada juga naik 10,74 persen yoy menjadi Rp136,74 triliun per Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Mayapada telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp113,98 triliun pada paruh pertama 2023, naik 9,8 persen yoy. Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) bank juga naik 3,58 persen yoy menjadi Rp15,33 triliun.