Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BNI) telah menyuntikan tambahan modal sebesar Rp400 miliar kepada anak usahanya di bidang multifinance yakni PT BNI Multifinance. Melalui tambahan dana itu, BNI Multifinance pun ancang-ancang ekspansi di pasar konsumer.
Direktur Utama BNI Multifinance Yenanto Siem mengatakan perseroan mengapresiasi BNI sebagai pemegang saham pengendali selalu proaktif memberikan dukungan bagi anak usahanya untuk bertransformasi, sehingga dapat bersaing di pasar konsumer.
"Suntikan modal dari pemegang saham untuk bisa terus memperkuat kinerja BNI Multifinance. Kami tentunya akan lebih ekspansif dalam upaya merealisasikan target pembiayaan di tahun 2023," katanya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (26/8/2023).
Yenanto mengatakan perseroan saat ini memiliki rencana untuk menambah jaringan distribusi sebanyak 30 cabang sesuai dengan yang tertuang dalam rencana bisnis 2023.
"Seiring dengan tren kebutuhan pembiayaan konsumer yang semakin baik di 2023, BNI Multifinance pun akan terus memperkuat segala aspek, baik di bidang pemasaran, finansial, operasional, manajemen risiko, perbaruan teknologi dan digitalisasi," ujar Yenanto.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI Multifinance, prmegang saham dalam hal ini BBNI telah menyetujui tambahan modal sebesar Rp400 miliar.
Melalui penambahan modal tersebut, maka komposisi kepemilikan saham BNI di BNI Multifinance menjadi 698.413.985.350 lembar atau 99,997 persen dari yang sebelumnya 99,994 persen. Sementara koperasi karyawan BNI Multifinance memiliki sebanyak 18.151.550 lembar atau 0,0003 persen saham.
"Penambahan modal sebesar Rp400 miliar kepada BNI Multifinance yang dimaksudkan untuk memperkuat permodalan dan mendukung transformasi yang tengah dilakukan oleh BNI Multifinance untuk berfokus pada segmen konsumer," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterbukaan informasi pada Rabu (23/8/2023).
BNI Multifinance sendiri telah menyalurkan pembiayaan Rp915,4 miliar pada paruh pertama 2023, melonjak 6,6 kali lipat dibandingkan dengan total pembiayaan pada paruh pertama 2022 sebesar Rp138 miliar.