Bisnis.com, JAKARTA -- Bisnis Indonesia mengadakan Festival Literasi Finansial 2023 di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (28/8/2023).
Acara tersebut digelar untuk memberikan edukasi keuangan bagi mahasiswa di tengah maraknya invetasi hingga pinjaman online (pinjol) ilegal yang menjerat generasi milenial dan Gen Z.
"Kami mengucapkan segala syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita dapat berkumpul pada forum yang luar biasa ini. Untuk kedua kalinya Bisnis Indonesia mengunjungi Kupang dengan berbagai agenda dan agenda kali ini adalah Pekan Literasi Finansial yang tentu saja begitu relevan dengan situasi saat ini," kata Direktur Bisnis Indonesia Hery Trianto.
Hery mengatakan Bisnis Indonesia mengamati bahwa tingkat pendidikan yang tinggi tidak linear dengan literasi keuangan. Dengan demikian, dia mengatakan tak semua yang sudah berpendidikan tetapi masih minim literasi keuangan.
Termasuk terkait dengan pinjol ilegal yang belakangan ini marak dan perlu diwaspadai. Menurutnya, tak sedikit yang belum mengerti bahwa mereka tengah dalam situasi yang sulit saat terjebak invetasi maupun pinjol ilegal
"Jadi kami dengar begitu banyak kasus karena ketidakpahaman literasi keuangan. Ini berdampak pada berbagai persoalan," katanya.
Baca Juga
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), generasi milenial dan Gen Z menjadi penyumbang terbesar kredit macet perusahaan teknologi finansial. Pada rentang usia 19-34 tahun menyumbangkan kredit macet mencapai Rp763 miliar atau sekitar 47 persen.
"Jadi separuh dari kredit macet di pinjaman online saat ini didominasi generasi Z yang saat ini duduk di sini atau generasi milenial yang di atasnya sedikit," kata Hery.
Hal tersebut pun menurut Hery mengingatkan bahwa masalah serius di kampus bukan menjadi masalah otoritas semata. Namun menjadi pekerjaan bersama agar penetrasi industri keuangan di tingkat masyarakat itu berbanding lurus dengan tingkat pemahaman masyarakat terhadap industri ini.
"Oleh sebab itu Literasi Finansial Bisnis Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan ini hadir di kampus Universitas Cendana untuk menularkan pemahaman terkait investasi ilegal hingga jebakan pinjaman di lingkungan civitas akademik. Kegiatan ini tidak hanya memberikan Literasi, tapi juga tips dalam berinvestasi sehingga diharapkan bermanfaat untuk adik-adik mahasiswa semua," paparnya.
Rektor Universitas Nusa Cendana Maxs U.E. Sanam mengucapkan terimakasih kepada Bisnis Indonesia yang telah menggelar Festival Literasi Finansial 2023 tersebut. Menurutnya, literasi finansial sangat penting bagi mahasiswa dan dosen yang saat ini rentan terjebak pinjol ilegal.
"Tema tentang literasi finansial ini sangat penting, perilaku mahasiswa kami di Undana hampir 25 persen penerima KIP kuliah. Tapi yang kami amati masuk ke rekening yang bersangkutan tidak lebih dari 1X12 jam habis besoknya kami lihat dengan HP berbagai merek. Mereka sudah belajar literasi digital tapi lupa literasi finansial," ungkapnya.
Dia mengatakan informasi literasi finansial tentunya sangat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa bagaimana mereka memiliki perencanaan keuangan.
Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen OJK Sarjito.