Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Pinjol 360Kredi Balikkan TKB90 Tembus 99 Persen

Pinjol 360Kredi mengumumkan telah melakukan hapus buku kredit macet, peningkatan pembiayaan, hingga peningkatan sistem sehingga TKB90 perusahaan berbalik.
Ilustrasi pinjaman online atau fintech lending./ Dok Freepik
Ilustrasi pinjaman online atau fintech lending./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) PT Inovasi Terdepan Nusantara atau 360Kredi menyatakan telah mengalami perbaikan pada tingkat keberhasilan bayar pada hari ke-90 (TKB90) di level 99,97 persen pada Juli 2023. Sementara, website perusaaan saat dikunjungi 3 September 2023 juga menunjukkan TKB 99 persen. 

Kondisi TKB90 oleh pinjol 360Kredi ini berbalik tajam. Pasalnya pada awal tahun kinerja perusahaan tertekan dalam. Perinciannya pada Februari 2023 mencapai 89,09 persen dan Maret 2023 sebesar 80,57 persen. Lalu, TKB90 pada April 2023 di level 69,80 persen dan 61,37 persen pada Mei 2023.

Direktur Utama 360Kredi Suhartono mengatakan perusahaan mengalami perbaikan TKB90 pada Juni dan Juli 2023 seiring langkah strategis perusahaan. Hasilnya TKB perusahaan masing-masing berada di angka 99,98 persen dan 99,97 persen.

"Terkait TKB yang sekarang menyentuh angka 99 persen, kami mulai pendanaan [menyalurkan pinjaman] lagi, nah jumlah outstanding akan increase banyak, tapi NPL stabil karena sudah melewati beberapa periode," kata Suhartono di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Selanjutnya untuk nasabah macet, perusahaan melakukan hapus buku alias write off. "[Kami] write off dengan persetujuan internal antara lender dan perusahaan," katanya. 

Lainya perusahaan juga telah memperkuat sistem risiko hingga prosedur penagihan. 

Dia menjelaskan 360Kredi juga menjaga pendanaan yang telah dilakukan dengan demi terciptanya stabilitas dalam posisi TKB90. "Sehingga akan meningkatkan tingkat kesehatan perusahaan dari sisi regulasi yang berlaku,” ujar 

Guna memastikan bisnis terjaga, dia menyebutkan 360Kredi melakukan monitoring terhadap kinerja serta pemeliharaan dan peningkatan core system yang memadai.

 Suhartono menuturkan pada semester I/2023, 360Kredi secara proaktif melakukan perbaikan dan pembenahan sistem baik internal maupun eksternal kepada para pemangku kepentingan. “360Kredi tetap berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan sistem yang terjaga dengan baik serta proses yang mudah, cepat dan andal, dan aman,” imbuhnya.

Ke depan, dia mengatakan dapat membawa 360Kredi memberikan nilai tambah bagi masyarakat indonesia, khususnya para pemberi dana dan penerima dana.

“TKB90 kami mulai mengalami pemburukan sejak Februari-April, dan Mei momentumnya, dan mulai Juni akhir kami sudah seperti semula. Ketaatan kami dengan OJK adalah terkait dengan sistem,” ungkapnya.

Pemilik Pinjol 360Kredi

Sementara itu berdasarkan laporan keuangan perusahaan, 360Kredi merupakan pinjol dengan sahamnya dimiliki oleh 360 Fintech Asia Pte. Ltd. dengan kepemilikan 8.500 saham atau setara (85 persen). Sedangkan sisa sahamnya dimiliki oleh PT Solusi Perkasa Manajemen sebesar 15 persen atau sekitar 1.500 lembar saham.  

Sementara 360 Fintech Asia Pte. Ltd. adalah perusaahaan yang dimiliki oleh 360DigiTech Inc.  (NASDAQ:QFIN). Perusaahaan pinjol asal China. Sedangkan Solusi Perkasa adalah perusahaan keluarga yang memiliki berbagai macam portofolio terutama bidang kelistrikan dan properti.

Hingga akhir 2022, tercatat 360Kredi memiliki aset Rp10,43 miliar meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,8 miliar. Meski aset meningkat, perusahaan mencatatkan aset neto terus menurun menjadi Rp1,41 miliar. Turun tajam dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp4,13 miliar. 

Penurunan ekuitas ini seiring perusahaan masih mengalami kerugian sebesar -Rp2,72 miliar. Berbanding dengan tahun sebelumnya -Rp3,34 miliar. Akibatnya, secara akumulasi 360Kredi mengalami akumulasi rugi -Rp8,74 miliar berbanding tahun sebelumnya -Rp5,97 miliar.

Rugi 360Kredi pada 2022 lalu disebabkan oleh membengkaknya beban administarsi dan keuangan menjadi  Rp43,35 miliar dari sebelumnya Rp38,28 miliar. Padahal dalam periode yang sama, perusahaan baru membukukan pendapatan Rp41,76 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper