Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Non Tunai: Uang Elektronik Bank DKI Bisa Digunakan di LRT Jabodebek

Uang elektronik Bank DKI, JakCard, telah dapat digunakan di LRT Jabodebek yang menghubungkan Jakarta dengan Bekasi dan Bogor.
Nasabah menggunakan transaksi QRIS menggunakan JakOne Pay/Dok. Bank DKI
Nasabah menggunakan transaksi QRIS menggunakan JakOne Pay/Dok. Bank DKI

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank DKI tengah memperkuat layanan Virtual Account (VA) agar bisa menciptakan layanan keuangan yang menghadirkan rasa aman bagi nasabah dalam bertransaksi dengan layanan keuangan online.

Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono memaparkan perseroan terus melakukan sejumlah pengembangan layanan digital. Terbaru dengan menggandeng SPE Solution untuk memperkuat layanan virtual account.

“Langkah yang sedang kami lakukan saat ini adalah menggandeng SPE Solution untuk memperkuat layanan Virtual Account atau VA serta JakOne Merchant yang diharapkan dapat membantu pelaku usaha, khususnya kepada lebih dari 21.000 pengguna JakOne Merchant dalam mengelola aktivitas penerimaan dana secara optimal, efisien, cepat dan tepat” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip, Minggu (3/9/2023).

Aplikasi JakOne Mobile memiliki fitur pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, top up uang elektronik maupun transaksi QRIS. 

Bank DKI juga semakin memperluas jangkauan JakCard untuk berbagai merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI termasuk untuk sarana transportasi seperti jaringan JakLingko, Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta yang terbaru yakni jaringan KRL dan LRT Jabodebek. 

JakCard Bank DKI pun dapat digunakan sebagai tiket masuk di sejumlah tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, hingga pembayaran di sejumlah ruas tol seperti Jagorawi, JORR, Bogor Outer Ring Road, ruas tol dalam kota hingga tol Bali-Mandara.

Bank DKI mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp50,11 triliun sepanjang semester I/2023. Kinerja kredit mengalami kenaikan 14,82 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya atau semester I/2022 sebesar Rp43,64 triliun.  

Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023 (yoy), dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022.

Kredit mikro mencapai Rp2,98 triliun pada Juni 2023 (yoy), dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022. Selain itu, kredit konsumer tumbuh 14,23 persen menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023.

Selanjutnya Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan 33,48 persen menjadi Rp6,62 triliun pada Juni 2023 (yoy), dari posisi Rp4,96 triliun pada Juni 2022. Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen menjadi sebesar Rp7,82 triliun pada Juni 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper