Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Beban (BOPO) Bank Bermodal Tebal Kian Susut, Siapa Paling Efisien?

Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Bank jumbo atau kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penyusutan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Artinya bisnis bank-bank jumbo ini makin efisien.

Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Berdasarkan laporan keuangannya, BCA mencatatkan rasio BOPO 44,09 persen pada semester I/2023, turun 829 basis poin (bps) dibandingkan rasio BOPO pada periode yang sama tahun sebelumnya 52,38 persen.

Kemudian, rasio BOPO Bank Mandiri turun 121 bps dari 55,3 persen pada Juni 2022 menjadi 54,09 persen pada Juni 2023.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatatkan penyusutan rasio BOPO 120 bps, dari 68,59 persen pada Juni 2022 menjadi 67,39 persen pada Juni 2023.

Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan rasio BOPO di level 67,71 persen pada akhir Juni 2023, turun 185 bps dari periode yang sama tahun sebelumnya 69,56 persen.

Adapun, BCA menjadi bank dengan rasio BOPO terkecil. Artinya, bisnis BCA lebih efisien dibandingkan dengan bank jumbo lainnya. Pada paruh pertama 2023, BCA juga mencatatkan penyusutan rasio BOPO paling signifikan dibandingkan dengan bank jumbo lainnya.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan penurunan rasio BOPO di BCA sejalan dengan pengelolaan operasional perbankan yang efisien melalui optimalisasi layanan transaksi perbankan digital dan transaksi nontunai, serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis internal. 

"Hampir seluruh transaksi di BCA kini sudah dilakukan secara digital, di mana mobile banking dan internet banking berkontribusi sekitar 91 persen pada semester I/2023," tutur Hera kepada Bisnis pada Selasa (5/9/2023).

Hera menyatakan pertumbuhan transaksi digital BCA ditopang oleh inovasi yang berkesinambungan di ekosistem multi-channels serta basis nasabah yang terus meningkat. Penerapan digitalisasi yang berkesinambungan juga diterapkan pada pelayanan kantor cabang BCA.

"Kami secara konsisten mengusung konsep hybrid banking untuk memberikan layanan secara holistik, baik di ekosistem online maupun offline," ungkap Hera.

Sebelumnya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan di BNI, terjadi tren penurunan BOPO didorong oleh upaya-upaya efisiensi beban operasional.

"BNI menekankan cost consciuousness terhadap seluruh unit kerja agar melakukan skala prioritas penggunaan anggaran beban operasional pada aktivitas maupun program yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan bisnis," katanya kepada Bisnis

Selain itu, BNI proaktif mendorong pendapatan operasional. "Kami juga berupaya meningkatkan transaksi nasabah di BNI agar berdampak optimal terhadap penerimaan fee based income," ujarnya.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan penurunan rasio BOPO di bank-bank jumbo menunjukan operasional bisnis yang menjadi lebih efisien.

"Ini terjadi karena perbankan menekan biaya bunga dan beban biaya operasional yang rendah," ujarnya.

Sementara, digitalisasi menurutnya menjadi salah satu kunci upaya bank dalam menekan biaya operasional tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper