Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Bank Mandiri Cs Pacu Pertumbuhan Kredit Korporasi

Sejumlah perbankan terus memacu kredit korporasi sampai akhir 2023. Bagaimana prospeknya?
Pegawai merapikan uang. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bagi Wit, apabila kesepakatan ini terwujud, itu dapat membantu Citi Indonesia mencapai target pertumbuhan mereka.Tak mau kalah, PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menargetkan kredit korporasi tumbuh high single digit atau sekitar sembilan persen pada akhir 2023. 

Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya membenarkan bahwa pasar secara keseluruhan sedang melambat, lantaran adanya faktor eksternal seperti suku bunga yang tinggi, inflasi, hingga ketidakpastian ekonomi global. 

Mereka pun mengakui permintaan untuk pinjaman korporasi kerap stagnan atau bahkan melambat, bahkan bisa dibilang pertumbuhan kredit korporasi mungkin tidak akan signifikan, dan mungkin akan sejajar dengan tingkat pertumbuhan saat ini. 

Namun, Riko masih berharap dapat mencapai peningkatan tambahan dalam portofolio kredit korporasi mereka, meskipun tidak dalam skala yang besar.

“Untuk bisa mencapai target di last quarter, [kita bakal bidik] global supply chain, nikel baterai EV, ESG, manufaktur, FMCG. Lalu, green financing juga akan jadi top priority, karena kami percaya sustainability menjadi key sector growth perbankan ke depannya,” ujarnya pada awak media, Senin (18/9/2023). 

Tak hanya itu, HSBC Indonesia pun putar otak dengan melanjutkan komitmennya untuk mendorong foreign direct investment (FDI) sembari terus berkolaborasi dengan Kementerian Investasi dan untuk memfasilitasi perusahaan asing investasi ke Indonesia.

Sementara itu, PT Bank DBS Indonesia yang terus memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi akan mengalami peningkatan sebesar 10 persen pada 2024. 

Adapun, Kunardy menyebut sektor yang saat ini masih menjadi penopang dari pertumbuhan kredit perbankan korporasi adalah metal mining, nikel, hingga perusahaan consumer goods.  

“Kita kan sekarang rakyat Indonesia domestic consumption itu masih sebagian besar GDP kita, jadi rakyat Indonesia suka sekali spending, bahwa consumer goods ini masih sangat menjanjikan,” ucapnya.

 Lebih lanjut, dia menyebut sektor logistik diprediksi masih menjadi salah satu sektor yang menjadi favorit hingga akhir tahun ini. “Dengan naiknya business online, ini mendongkrak demand ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper