Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Peserta 262,74 Juta, Dirut BPJS Kesehatan: Hanya 79 Persen yang Aktif

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan BPJS Kesehatan memiliki kepesertaan 262,74 juta per 1 September 2023.
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa (14/6/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyampaikan tidak semua peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan peserta aktif.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa BPJS Kesehatan memiliki kepesertaan mencapai 262,74 juta atau setara dengan 94,6 persen per 1 September 2023.

“Sampai dengan 1 September 2023, JKN telah mencapai kepesertaan 262,74 juta atau 94,6 persen. Apa semuanya aktif? Tidak semua aktif,” ungkap Ghufron dalam acara Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Ghufron menuturkan bahwa dari 94,6 persen itu hanya 79 persen merupakan peserta aktif JKN. Dengan demikian, jumlah peserta aktif sekitar 207,56 juta, sedangkan yang tidak aktif berkisar 55,18 juta peserta. “[Peserta BPJS Kesehatan] yang tidak aktif sekitar 20 persen. Karena yang aktif itu 79 persen lebih,” imbuhnya.

Ghufron menyampaikan bahwa peserta yang tidak aktif merupakan peserta yang sebelumnya di segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang tiba-tiba diberhentikan. 

“Dalam hal ini, yang memberhentikan bukan BPJS. Yang memutus bukan BPJS, BPJS adalah sebagai pengguna. Tetapi orang ditentukan miskin atau tidak miskin, masuk PBI atau non-PBI itu bukan oleh BPJS,” jelasnya.

Namun demikian, BPJS Kesehatan menyarankan kepada masyarakat yang kurang mampu dan belum masuk sebagai peserta PBI untuk dapat segera melapor ke dinas sosial.

“Kami sarankan jika ada kasus yang merasa miskin, merasa tidak mampu tapi belum masuk PBI, laporkan kepada dinas sosial di daerah untuk bisa diurus lebih lanjut,” pungkas Ghufron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper