Bisnis.com, JAKARTA— Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah memproyeksikan bahwa net operasional dana penyelenggara Ibadan Haji (PIH) akan berkurang sebesar Rp1,22 triliun pada akhir 2023.
Hal tersebut memperhitungkan beban terbesar transfer BPIH yakni sebesar Rp8,15 triliun. Dengan proyeksi pendapatan nilai manfaat dana PIH Rp10,4 triliun pada 2023.
Adapun dengan net opersional tersebut maka akumulasi manfaat yang sampai dengan akhir tahun 2022 terkumpul 15,54 triliun akan terpakai Rp1,22 triliun.
“Dan akumulasi nilai manfaat akhir tahun 2023 yakni Rp14,32 triliun,” kata Fadlul dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (2/10/2023).
Fadlul mengatakan bahwa BPKH akan berupaya meningkatkan nilai manfaat melalui investasi. Hal tersebut dalam rangka menjaga keberlanjutan keuangan haji ke depannya.
Selain itu, diharapkan dengan adanya rasionalisasi melalui peningkatan rasio jemaah terhadap BPIH dan penggunaan nilai manfaat sesuai kemampuan keuangan haji.
Baca Juga
“Dalam rangka peningkatan nilai manfaat tersebut BPKH akan berupaya meningkatkan dana kelolaan bekerja sama dengan Kementerian Agama, dalam hal ini melalui program saldo setoran baik dengan cara mencicil agar mendekati biaya perjalanan haji,” ungkapnya.
Adapun, pada 2020 dan 2021 akumulasi nilai manfaat dana PIH secara berurutan mencapai Rp5,71 triliun dan Rp13,8 triliun. Kenaikan tersebut sebagaimana diketahui karena tidak adanya pengeluaran untuk penyelenggaraan haji karena pandemi Covid-19.
Terakhir, Fadlul juga menyampaikan operasional Dana Abadi Umat (DAU) jumlah penyaluran program kemaslahatan mencapai Rp179 miliar.
