Bisnis.com, JAKARTA — Grup teknologi finansial (tekfin/fintech) syariah Alami Group menerima suntikan investasi terbarunya dari beberapa modal ventura, dengan nominal yang tidak disebutkan.
CEO Alami Group Dima Djani menjelaskan bahwa putaran pendanaan paling anyar yang dipimpin oleh Intudo Ventures ini diklasifikasikan sebagai growth investment. Turut terlibat beberapa investor existing, seperti East Ventures (Growth fund), AC Ventures, Quona Capital, Golden Gate Ventures, dan lain-lain.
"Pendanaan kali ini lebih ke bridge round. Lanjutan dari putaran Pra-Seri B kami," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (5/10/2023).
Sebagai informasi, Grup Alami sebelumnya merealisasikan beberapa pendanaan di putaran Pra-Seri B pada akhir tahun lalu. Antara lain, pada medio Oktober 2022 yang dipimpin East Venture Growth Fund, juga pada Desember 2022 yang dipimpin Paragon Beneva Investama besutan Paragon Corp. Keduanya pun bersifat undisclosed.
Dima menjelaskan bahwa putaran pendanaan kali ini bukan hanya diplot untuk mengembangkan grup dan fintech syariah Alami (PT Alami Fintek Sharia), melainkan juga difokuskan untuk pertumbuhan bank digital syariah besutannya yang bernama Hijra Bank (PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah Hijra Alami).
"Putaran pendanaan ini berhasil diselesaikan meskipun situasi pasar yang sedang sulit, membuktikan model bisnis Alami dapat teruji dan unik. Investasi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas produk dan operasional, mempercepat ekspansi bisnis, dan perkuat tim sesuai dengan rencana pertumbuhan strategis perusahaan ke depan," jelasnya dalam keterangan resmi terkait pendanaan ini.
Baca Juga
Sebelumnya, Alami membuat Bank Hijra lewat akuisisi satu-satunya BPRS di Jakarta pada 2021. Transformasi secara digital menjadi Hijra Bank kemudian memperoleh izin sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJK Kategori 1) dari Bank Indonesia, serta persetujuan mobile banking dari OJK, hingga akhirnya aplikasi Hijra Bank meluncur pada Desember 2022.
"Dengan investasi ini, kami akan terus mempercepat pertumbuhan dan memperluas basis pengguna Hijra Bank, serta adopsi produk dengan memperkenalkan produk baru seperti Pembiayaan Rumah (Hijra Home) dan produk lain yang akan datang, dirancang untuk memenuhi kebutuhan perbankan sehari-hari pelanggan kami," tambahnya.
Dima mengklaim bahwa sejak aplikasi Hijra Bank resmi meluncur, volume transaksinya menunjukkan peningkatan tiga kali lipat, dan basis penggunanya meningkat dua kali lipat.
Pada 2022, Hijra Bank telah mencapai peningkatan keuntungan sebesar 200 persen (year-on-year/yoy), dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) 220 persen yoy, dan pertumbuhan nilai aset hampir menembus 200 persen, dan penyaluran pembiayaan meningkat 200 persen yoy dibandingkan dengan tahun 2021.
Pada pendaaan kali ini pula Alami mengumumkan sejumlah penambahan manajemen senior. Pertama, Ade Fauzan menjabat sebagai COO untuk grup. Ade dikenal sebagai bankir berpengalaman, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri perbankan syariah Indonesia, pernah menjabat sebagai Anggota Dewan dan Kepala Pengembangan Bisnis di BTPN Syariah, serta CEO BTPN Syariah Ventura, modal ventura korporasi dari BTPN Syariah.
Kedua, Dian Triansyah Djani sebagai advisor yang merupakan seorang diplomat berpengalaman, pernah mewakili Indonesia sebagai Duta Besar Tetap untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta menjabat G20 Co-Sherpa hingga saat ini. Jaringan globalnya akan mampu membuka peluang Alami menjajaki pasar internasional ke depannya.
Selain itu, Daniel Bertoli (Dan) dan Vincent Yunnaraga juga bergabung masing-masing sebagai direktur dan Head of Finance. Keduanya dianggap profesional dengan integritas tinggi, senantiasa mematuhi peraturan dengan segala praktik terbaik di Indonesia dan Singapura, dengan harapan membantu Alami meningkatkan standar organisasi keuangan kelas dunia.
Pendiri Intudo Ventures Patrick Yip menjelaskan bahwa Grup Alami memiliki potensi besar di tengah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia yang mengharapkan solusi keuangan yang sesuai kebutuhan dan prinsip-prinsip keyakinan mereka.
"Melalui berbagai rangkaian inovasi produk dan layanan keuangan berbasis syariah, Alami menawarkan cara mudah yang dapat dipercaya dan aman bagi penggunanya, termasuk melindungi dan mendukung pengengembangan aset keuangan mereka. Kami sangat antusias mendukung Alami dalam usaha mereka ke depan," jelasnya.
Sebagai informasi, Intudo Ventures sendiri merupakan modal ventura yang secara eksklusif berinvestasi di Indonesia dan telah mengelola aset lebih dari US$300 juta melalui tiga dana ventura.
Intudo mencoba berperan lewat strategi "Indonesia-beachhead" untuk banyak lembaga keuangan dan perusahaan, ditambah dengan jaringan lokal yang sangat kuat dengan lebih dari 30 konglomerat/keluarga yang terdiversifikasi di Indonesia. Portofolio perusahaan Intudo termasuk Xendit, Pintu, Pinhome, Halodoc, Kargo, iSeller, PasarPolis, Nalagenetics, dan masih banyak lagi.