Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Hijra Alami (Hijra Bank) menggaet BPRS untuk bertransformasi digital dalam mengembangkan bisnisnya.
Dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia pada Rabu (7/12/2022), CEO Alami Group Dima Djani menyebut keinginannya untuk memacu eksistensi BPRS agar dapat diterima oleh masyarakat seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup islami.
Sejalan dengan hal tersebut, dia juga melihat adanya potensi besar pada sektor perbankan digital yang dapat di manfaatkan untuk berekspansi.
"Awalnya saya prediksi bahwa digital banking industry bakal ramai di 2022 dan benar kejadian. Dulu waktu diskusi muncul banyak pertanyaan mengenai mungkin gak ya kalau BPR menajadi digital banking agar diterima masyarakat? Dan ternyata itu possible," pungkas Dima.
Dima melanjutkan, proses tersebut dapat terealisasi berkat adanya semangat digitalisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesai (BI).
Disamping itu, faktor lain yang mendorong Alami Group mengakuisisi BPR dikarenakan nilai valuasi yang tergolong ekonomis dan belum semahal bank umum.
Baca Juga
Untuk diketahui sebelumnya, Hijra Bank merupakan hasil transformasi dari BPRS Cempaka Al-Amin yang diakusisi oleh perusahaan peer-to-peer lending (P2PL) Alami Group pada Maret 2021.
Lebih lanjut, BPRS Cempaka Al-Amin resmi berubah nama menjadi Hijra Alami (Hijra Bank) setelah mendapat izin dari OJK yang tertuang dalam Surat No. SR-84/KR.011/2021 pada 20 Mei 2021 mengenai penetapan penggunaan izin usaha BPRS dengan nama baru.
Hijra Bank juga memiliki misi untuk meningkatkan inklusi serta literasi keuangan syariah dengan meluncurkan mobile banking Hijra Bank App yang dilengkapi dengan fitur inovatif seperti Tabungan Wadi’ah, Transfer, Hijra Box untuk membantu umat mengatur keuangan lebih cermat sesuai dengan tujuannya, dan Hijra Lifestyle yang menghadirkan sesi kajian ilmu dari para ahli.