Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Baru CNAF Tembus Rp2,22 Triliun pada Kuartal III/2023

CNAF mencatatkan pembiayaan baru Rp2,22 triliun pada kuartal III/2023 atau tumbuh 22% yoy.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pembiayaan baru Rp2,22 triliun pada kuartal III/2023. Angka tersebut tumbuh 22% (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp1,82 triliun. 

Pembiayaan baru juga tercatat meningkat 9% apabila dibandingkan dengan posisi Juni 2023 yakni Rp2,04 triliun. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pembiayaan baru perusahaan didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana. 

“Terbukti secara komposisi sampai September 2023 dua segmen tersebut menyumbangkan 75% dari total pembiayaan, atau meningkat 9% jika dibandingkan dengan periode yang sama ditahun lalu,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023). 

Ristiawan menambahkan pihaknya optimistis bahwa pertumbuhan pembiayaan disetiap segmen akan meningkat sampai dengan akhir 2023. Di sisi lain, pembiayaan listrik sejauh kuartal III/2023 mencapai Rp191,72 miliar. 

Dia mengatakan angka tersebut tumbuh signifikan sebesar 208% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp62,28 miliar. 

“Atau dapat dikatakan tumbuh signifikan lebih dari 2x lipat apabila dihitung dari jumlah unit,” imbuh Ristiawan. 

Adapun, sampai September 2023, kendaraan ramah lingkungan di CNAF mencapai 490 unit apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), yaitu sebanyak 156 unit. 

Per September 2023, aset perusahaan tumbuh 25,07 persen dari Rp6,03 triliun pada September 2022 menjadi Rp7,54 triliun. Tingkat Non Performing Financing (NPF) perusahaan juga masih terjaga pada level 1,26 persen per September 2023. 

Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022 yakni 1,40 persen. Sementara itu, perolehan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) unaudited, tumbuh sebesar 2.45%. Di mana pada periode September 2023 adalah Rp377,9 miliar, sementara pada September 2022 yakni Rp368,9 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper