Bisnis.com, JAKARTA-- Sejumlah bank-bank besar Indonesia mencatat tren positif pada segmen bisnis remitansi yang mampu menyumbang peningkatan pendapatan di kuartal III/2023.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebut hal ini terdorong adanya peningkatan ekspor dan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
“[Sehingga ini] membuat tren transaksi remittance dapat bertumbuh terutama menjelang libur akhir tahun, transaksinya akan semakin banyak,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (20/10/2023).
Lebih lanjut, secara potensi, bisnis remitansi memang diprediksi masih bakal bertumbuh di tengah pemulihan ekonomi global sejak Covid-19 memperlambat geliat ekonomi global.
Besarnya potesi ini pun membuat seakan dimanfaatkan perbankan untuk kolaborasi dengan para stakeholder seperti fintech bahkan penyedia layanan remitansi non-bank guna memenangkan persaingan bisnis remitansi Tanah Air.
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) misalnya yang melaporkan bahwa bisnis remitansi BNI hingga kuartal III/2023 meningkat signifikan baik secara frekuensi maupun percetakan fee based income.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mencatat frekuensi meningkat 43,2% YoY menjadi 5,4 juta items transaksi, sementara fee based income meningkat 14,6% YoY menjadi Rp193 miliar.
“Kami pun memproyeksikan tren pertumbuhan tersebut akan stabil sampai dengan akhir tahun,” ujarnya pada Bisnis, Senin (23/10/2023).
Pertumbuhan ini pun didorong oleh berbagai hal di antaranya transformasi digital dalam proses bisnis remitansi, khususnya dengan adanya fitur international transfer di BNI Mobile Banking untuk nasabah personal dan BNI Direct untuk nasabah korporasi.
Di samping itu, Okki menyebut pihaknya terus mendorong utilisasi penggunaan API dengan partner-partner di luar negeri. Saat ini, tercatat sekitar 100 partner di luar negeri yang aktif menyalurkan remittance ke Indonesia melalui BNI.
“Kami juga melihat adanya tren recovery usai pandemi. Semakin banyak nasabah yang aktif melakukan transaksi personal dari negara-negara penempatan pekerja migran maupun transaksi korporasi dari perusahaan ekspor impor,” ucapnya.
Frekuensi Remitansi BMRI Meningkat
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri Hong Kong Remittance Office - Dok. Bank Mandiri
Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan frekuensi remitansi Bank Mandiri meningkat sebesar 8,75% secara year-on-year pada kuartal III/2023.
Hal ini didukung dengan diluncurkannya fitur Transfer Valas di Livin’ by Mandiri pada 15 Februari 2023.Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan peluncuran Transfer Valas by Livin sendiri mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Hingga September 2023, frekuensi transaksi Transfer Valas di Livin telah berkontribusi 30% dari total frekuensi retail outgoing dengan volume yang selalu tumbuh dengan rata-rata 24% setiap bulannya.
Secara rinci, inovasi Bank Mandiri atas fitur terbarunya itu mampu memberikan layanan remitansi outgoing kapan saja di mana saja dengan cepat, mudah, transparan dan menawarkan kurs yang kompetitif ke negara-negara dengan mata uang USD, GBP, EUR, AUD, dan SGD.
"Untuk biayanya sendiri cukup dibayar di depan oleh pengirim sehingga dana dapat diterima secara utuh," kata Rudi.
Lebih lanjut, dalam Transfer Valas by Livin, nasabah dapat memantau harga kurs secara real-time dan melihat status pengiriman uangnya melalui aplikasi Livin’ by Mandiri.
Dia juga menyebut, fitur ini dilengkapi dengan mandiri tabungan multicurrency, di mana nasabah dapat membuka rekening dalam 11 valuta asing yang sekaligus dapat dijadikan sumber dana transfer valas sehingga nasabah tidak terkena selisih kurs pada saat pengiriman uang ke luar negeri.
“Dengan tren yang selalu positif ini, diproyeksinya transaksi remitansi Bank Mandiri akan terus meningkat,” ujar Rudi pada Bisnis, Jumat (20/10/2023).