Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga (BNGA) Rilis Sistem Kustodian Terbaru, Apa Saja Fiturnya?

Transformasi kustodian menjadi prioritas CIMB Niaga seiring perkembangan industri pasar modal serta meningkatnya minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022).  /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) optimistis dapat menjaring potensi pasar yang besar dengan mengembangkan sistem kustodian yang dibekali dengan fitur dan teknologi berskala internasional.

Direktur Business Banking CIMB Niaga Rusly Johannes menyatakan transformasi kustodian menjadi prioritas CIMB Niaga sejalan dengan perkembangan industri pasar modal serta terus meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. 

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2023 jumlah investor di pasar modal meningkat menjadi 11,73 juta investor. 

“Untuk menangkap peluang pertumbuhan tersebut dan meningkatkan layanan bagi nasabah existing, kami terus berinovasi menghadirkan layanan kustodian terkini, baik dari sisi sistem teknologi, infrastruktur, produk, maupun proses layanan. Kami berharap, dengan inovasi ini CIMB Niaga dapat terus menjadi business partner yang tepat untuk nasabah dalam mengembangkan bisnis dan investasinya,” katanya berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (28/10/2023). 

Dia menyebut, inisiatif transformasi kustodian tersebut merupakan bentuk komitmen CIMB Niaga untuk terus meningkatkan customer experience dan mendukung kegiatan bisnis nasabah pengguna jasa kustodian yang semakin advance dan terus berkembang. 

Adapun inovasi dan terobosan dalam transformasi sistem kustodian CIMB Niaga terbaru di antaranya Rapid Securities Services Newsflash yang menjadi sarana komunikasi informasi terkini bagi nasabah terkait pasar modal. 

Selain itu, terobosan dari sisi infrastruktur yaitu membuka akses ke global securities sehingga nasabah dapat mengakses seluruh efek dan fund di global market. Akses tersebut termasuk offshore fund on fund secara hybrid yang terkoneksi langsung ke platform Clearstream dan Vestima serta melalui hub Securities Services CIMB Bhd.

Lebih lanjut, Rusly menuturkan transformasi kustodian tersebut memberikan manfaat yang menyeluruh untuk nasabah dari berbagai sektor seperti Reksa Dana, Dana Pensiun, Asuransi, Institusi Lokal/Asing, Pemerintah, Wealth Management, Sektor Swasta, Dana Provident, dan Dana Haji. 

“Selain dapat mengakses berbagai inovasi terbaru di atas, nasabah tersebut juga bisa mendapatkan manfaat reporting package yang komprehensif, fitur-fitur produk investasi baru yang disediakan, produk dan solusi digital, serta beragam manfaat lainny,” katanya,

Rusly menegaskan, dalam transformasi kustodian ini, CIMB Niaga tidak hanya berinvestasi dalam bentuk sistem teknologi yang mutakhir dan berskala internasional, tapi juga mencakup seleksi perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat selektif dan berpengalaman. 

Pihaknya juga terus memberikan pelatihan serta peningkatan kapabilitas penyesuaian transformasi proses layanan kustodian secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan stakeholders kepada Bank Kustodian CIMB Niaga. 

“Kami berharap sistem kustodian baru yang kami luncurkan dapat semakin memudahkan nasabah dalam mengelola portofolio investasinya baik di pasar lokal maupun global,” tuturnya.

Sebagai informasi, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah mencatatkan laba bersih secara konsolidasi Rp4,95 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp3,89 triliun.

CIMB Niaga telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp205,6 triliun pada kuartal III/2023, naik 5,2% yoy. Penyaluran kredit bank ditopang oleh segmen korporasi dan komersial yang nilainya mencapai Rp111,5 triliun, naik 4,2%.  

Segmen usaha kecil, dan menengah (UKM) telah mendapatkan penyaluran kredit dari BNGA sebesar Rp23,9 triliun, naik 8,1% yoy. Lalu, segmen consumer banking mencatatkan kenaikan penyaluran kredit 5,9% yoy, jadi Rp70,2 triliun.  

Aset BNGA pun naik 7,22% yoy menjadi Rp329,13 triliun, dibandingkan aset pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp306,96 triliun.  

Bank juga telah berhasil menjaga kualitas kredit. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNGA turun dari 3,55% pada September 2022 menjadi 2,43% pada September 2023. Lalu, NPL nett turun dari 0,94% ke level 0,68%. 

Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) BNGA mampu meraup sebesar Rp235,3 triliun, naik 6% yoy. Sementara dana murah atau current account saving account (CASA) telah terkumpul sebanyak Rp156,95 atau dengan porsi 66,7% dari DPK. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper