Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah mencatatkan laba bersih secara konsolidasi Rp4,95 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp3,89 triliun.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (27/10/2023), kinerja laba bersih BNGA ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari Rp9,97 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp10,18 triliun pada kuartal III/2023.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income CIMB Niaga melesat 39,2% yoy menjadi Rp2,45 triliun hingga September 2023.
Beban operasional selain bunga bersih bank juga menyusut dari Rp4,96 triliun menjadi Rp3,98 triliun.
Rasio profitabilitas bank membaik. Tercatat, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) BNGA naik 43 basis poin (bps) ke level 2,63%. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik 249 bps ke level 15,39%.
Dari sisi intermediasi, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp205,6 triliun pada kuartal III/2023, naik 5,2% yoy. Penyaluran kredit bank ditopang oleh segmen korporasi dan komersial yang nilainya mencapai Rp111,5 triliun, naik 4,2%.
Baca Juga
Segmen usaha kecil, dan menengah (UKM) telah mendapatkan penyaluran kredit dari BNGA sebesar Rp23,9 triliun, naik 8,1% yoy. Lalu, segmen consumer banking mencatatkan kenaikan penyaluran kredit 5,9% yoy, jadi Rp70,2 triliun.
Aset BNGA pun naik 7,22% yoy menjadi Rp329,13 triliun, dibandingkan aset pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp306,96 triliun.
Bank juga telah berhasil menjaga kualitas kredit. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNGA turun dari 3,55% pada September 2022 menjadi 2,43% pada September 2023. Lalu, NPL nett turun dari 0,94% ke level 0,68%.
CIMB Niaga juga telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp235,3 triliun, naik 6% yoy. Sementara dana murah atau current account saving account (CASA) telah terkumpul sebanyak Rp156,95 atau dengan porsi 66,7% dari DPK.