Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tengah fokus menggarap bisnis digital pada tahun ini. Tercatat, penyaluran pinjaman digital tumbuh moncer 45,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp943,5 miliar pada kuartal III/2023.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan pertumbuhan pesat produk pinjaman digital di Bank Raya ini tidak lepas dari hasil sinergi dengan ekosistem induknya yakni BRI Group.
"Genap dua tahun bertransformasi menjadi bank digital, Bank Raya terus membangun bisnis digital dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk dan customer experience. Kami juga terus memperkuat sinergi dengan ekosistem BRI Group guna memperluas akses produk dan jasa perbankan bagi para nasabah," katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa (31/10/2023).
Dalam upayanya fokus di bisnis digital, Bank Raya kemudian gencar menjalankan sejumlah inovasi. Di antara inovasi anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini adalah pengembangan produk Pinang Dana Talangan kepada Agen BRILink.
Pinang Dana Talangan dapat diakses melalui BRILink Mobile yang kegunaannya untuk penyediaan dana talangan agar dapat terus memudahkan masyarakat melakukan berbagai transaksi perbankan.
Pada kuartal III/2023, Pinang Dana Talangan hadir dengan akses plafon yang lebih besar, menyesuaikan dengan tingkatan keagenan dan dapat mengakses pinjaman hingga Rp50 juta.
Baca Juga
Emiten bank berkode AGRO pun meningkatkan kualitas credit scoring untuk memperkuat kualitas produk. Selain itu, disbursement Pinang Dana Talangan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sesuai dengan risk appetite.
Tak hanya dari sisi pinjaman, Bank Raya juga fokus mengembangkan bisnis digital dari sisi pendanaan. Layanan digital saving di Bank Raya pada kuartal III/2023 tercatat tumbuh lebih pesat 77,5% yoy menjadi Rp775,4 miliar pada akhir September 2023.
Adapun, jumlah user di platform terus meningkat menjadi lebih dari 770 ribu customer information file (CIF) nasabah. Sepanjang kuartal III/2023, jumlah transaksi pada Aplikasi Raya meningkat 287,8% yoy dengan peningkatan jumlah nominal sebesar 196,2% yoy.
Untuk layanan digital saving ini, Bank Raya juga berinovasi seperti dengan mengembangkan fitur Saku Jaga Optimal (Locked). Selain penambahan fitur pada digital saving, pengembangan pada aplikasi Raya untuk user interface juga dibuat lebih menarik dengan meluncurkan gamification.
“Investasi pada infrastruktur dan teknologi untuk mendukung produk perbankan digital yang semakin terintegrasi di aplikasi Bank Raya terus menjadi fokus kedepannya agar dapat meningkatkan user experience pada para nasabah," ungkap Ida Bagus Ketut Subagia.
Seiring dengan upaya fokus ke bisnis digital, Bank Raya telah meraup laba bersih pada kuartal III/2023 sebesar Rp14,7 miliar. Bank Raya juga memiliki permodalan yang tebal, ditunjukkan dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada kuartal III/2023 sebesar 48,98%, menguat dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 27,33%.
“Ke depan, sinergi Bank Raya dengan ekosistem BRI akan semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi keuangan masyarakat melalui inovasi produk digital saving dan digital lending," ujar Bagus.