Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan tren kenaikan penggunaan fitur Saku, transfer online menggunakan BI Fast, top up e-wallet, dan pembayaran menggunakan QRIS.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengungkapkan kenaikan itu lantaran Bank Raya terus memacu layanan memperkuat produk dan fiturnya dengan solusi yang terintegrasi.
Tercatat, sepanjang semester I/2023, transaksi transfer online menggunakan BI Fast menunjukkan kenaikan 3 kali lipat, transaksi top up e-wallet naik 3,5 kali lipat, dan transaksi pembayaran menggunakan QRIS juga naik sebesar 2 kali lipat.
Sementara, fitur Saku juga tergolong menjadi favorit nasabah karena menunjukkan kenaikan yang baik, terutama di penggunaan Saku Pintar yaitu naik sebesar 2 kali lipat.
"Salah satu upaya utama kami adalah dengan mengembangkan inovasi teknologi dan menjadikannya solusi atas prioritas masyarakat saat ini yaitu dalam hal keamanan bertransaksi, dengan peningkatan keamanan di aplikasi melalui keamanan berlapis," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (23/8/2023).
Dia menyebut, Fitur Saku merupakan salah satu fitur andalan Bank Raya yang dapat digunakan untuk mengelola keuangan, yang terdiri dari Saku Bujet, Saku Jaga, Saku Pintar.
Baca Juga
Di samping itu, Ida menyebut pihaknya menggaet nasabah dengan menyediakan pembelian tiket KAI, pembayaran PLN, Virtual Account, tarik tunai tanpa kartu di ATM BRI, Agen BRILink, maupun Indomaret, serta setor tunai di agen BRILink seluruh Indonesia hanya dengan menggunakan aplikasi Raya.
“Berbagai inovasi untuk kemudahan nasabah akan terus kami kembangkan seraya terus memperkuat sinergi kami dengan ekosistem BRI Group guna memberikan inovasi dan akses produk-produk perbankan yang luas bagi nasabah, serta memberikan pengalaman terbaik bertransaksi perbankan digital," tutupnya.
Sebagai informasi, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) atau Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,28 miliar pada akhir Juni 2023. lJika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut turun 39,66 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi sebelumnya Rp15,38 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Rabu (2/8/2023), penyusutan laba Bank Raya sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 34,5 persen yoy menjadi Rp233,8 miliar dari Rp357,21 miliar.
Pendapatan bunga AGRO tercatat turun 17,79 persen yoy menjadi Rp446,28 miliar. Sementara itu, beban bunga naik 14,44 persen yoy dari Rp185,64 miliar menjadi Rp212,45 miliar pada Juni 2023.
Pendapatan operasional lainnya, seperti komisi atau fee based income Bank Raya tercatat menurun 35,35 persen yoy menjadi Rp5,76 miliar dari yang sebelumnya Rp8,94 miliar. Sementara, pendapatan lainnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari Rp36,24 miliar menjadi Rp115,67 miliar.
Pada sisi pendanaan, Bank Raya telah meraup total simpanan nasabah Rp8,2 triliun, turun 28,76 persen yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,51 triliun. Simpanan deposito mendominasi himpunan DPK Bank Raya per Juni 2023 senilai Rp6,23 triliun atau sebesar 75,98 persen dari total DPK.