Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rights Issue, Bank MNC Milik Hary Tanoe Raup Laba Rp57,97 Miliar Kuartal III/2023

Laba PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) naik tipis 0,80% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp57,51 miliar.
MotionBanking MNC Bank/Istimewa
MotionBanking MNC Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo  mencatatkan laba bersih Rp57,97 miliar pada kuartal III/2023, naik tipis 0,80% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp57,51 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang diterima Bisnis, Rabu (1/11/2023), Bank MNC sebenarnya mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) menjadi Rp482,95 miliar pada September 2023, dari sebelumnya Rp498,79 miliar pada September 2022. 

Namun, bank berhasil menekan sejumlah beban. Misalnya, untuk beban kerugian penurunan nilai yang susut 38,97% dari Rp109,95 miliar pada kuartal III/2022 turun menjadi Rp67,1 miliar. Lalu, beban promosi turun 34% dari Rp12,32 miliar menjadi Rp8,12 miliar pada September 2023.

Tak hanya itu, beban lainnya juga turun tipis 0,86% menjadi Rp224,45 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp226,4 miliar. Laba operasional pun meningkat 15,08% menjadi Rp81,56 miliar pada kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp70,87 miliar pada kuartal III/2022. 

Sementara itu, rasio imbal balik aset (return on assets/ROA) dan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) Bank MNC masing-masing tercatat sebesar 0,65% dan 2,53%. 

Lalu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun 84 basis poin (bps) ke level 4,31% dari sebelumnya 5,15%. Bank juga mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) terjaga di level 92,36%. Sebagai informasi, semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Pada intermediasi, Bank MNC mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang naik tipis 0,26% yoy menjadi Rp10,04 triliun per kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp10,02 triliun pada kuartal III/2022. Alhasil, aset emiten bank berkode BABP pun terkerek naik 13,06% yoy menjadi Rp17,35 triliun dari sebelumnya Rp15,35 triliun. 

Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross pada September 2023 berada di level 3,98% dari sebelumnya 3,75%. NPL net juga berada di level 2,59% dari sebelumnya 2,4%. 

Adapun, dari sisi pendanaan, Bank MNC telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) naik 3,09% menjadi Rp12,47 triliun dari sebelumnya Rp12,09 triliun. Sementara itu, dana murah alias current account saving account (CASA) kuartal III/2023 turun 7,25% dari sebelumnya Rp3,47 triliun menjadi Rp3,22 triliun.

Sebelumnya, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) siap menggelar rights issue sebesar 13,5 miliar saham pada Desember 2023. Tak ada pembeli siaga dalam gelaran rights issue tersebut. 

Berdasarkan prospektif di keterbukaan informasi, rights issue Bank MNC digelar sebanyak-banyaknya 13,5 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp50, per saham yang ditawarkan dengan harga Rp75 per saham atau sebesar 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah rights issue. Dengan begitu, nilai penambahan modal atau rights issue BABP bisa mencapai Rp1,01 triliun. 

Adapun, saham-saham yang ditawarkan seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, pemegang saham pengendali perseroan yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk tidak melaksanakan seluruh penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) X itu. 

Mengacu surat pernyataannya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk juga tidak akan mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain. 

"Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PMHMETD X. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PMHMETD X tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum," tulis Manajemen Bank MNC di keterbukaan informasi pada Senin (23/10/2023). 

Sementara itu, jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan perseroan dari portepel. 

Manajemen Bank MNC menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan seluruhnya digunakan untuk pemberian kredit dengan tetap memperhatikan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM).

Gelaran rights issue ini telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada pekan lalu, 19 Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper