Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Syariah Raup Laba Rp191,21 Miliar pada Kuartal III/2023

Bank Mega Syariah membukukan laba bersih Rp191,21 miliar pada kuartal III/2023.
Suasana pelayanan petugas Bank Mega Syariah di Kantor Cabang Istiqlal saat peresmian./Bisnis - Alifian Asmaaysi
Suasana pelayanan petugas Bank Mega Syariah di Kantor Cabang Istiqlal saat peresmian./Bisnis - Alifian Asmaaysi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mega Syariah membukukan laba bersih senilai Rp191,21 miliar pada kuartal III/2023.

Raihan laba tersebut terkoreksi tipis 2,22% dari sebelumnya Rp195,55 miliar pada kuartal III/2022. Mengacu pada laporan publikasi yang dikutip Bisnis, Selasa (7/11/2023), pendapatan dari penyaluran dana naik 40,2% menjadi Rp908,44 miliar dibanding periode sebelumnya Rp647,94 miliar.

Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan bagi hasil untuk pemilik dana investasi menjadi Rp348,74 miliar pada September 2023, naik 135,1% dari Rp148,34 miliar pada September 2022.

Meskipun bagi hasil untuk pemilik dana investasi naik, pendapatan setelah distribusi bagi hasil Bank Mega Syariah naik 12,03% menjadi Rp559,7 miliar pada kuartal III/2023 dari sebelumnya Rp499,6 miliar pada kuartal III/2022.

Akan tetapi, terjadi penyusutan tipis sebesar 4,3% dalam fee based income yakni menjadi Rp27,67 miliar pada September 2023, dari sebelumnya Rp28,92 miliar pada September 2022. 

Tak hanya itu, dalam pos beban operasional juga terjadi kenaikan sebesar 22,53% menjadi Rp318,84 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp260,22 miliar per September 2022.

Selanjutnya, dari sisi rasio penting perusahaan, net operating margin (NOM) turun 33 basis poin (bps) menjadi 1,98% dari yang sebelumnya berada di level 2,31%.

Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) pun naik 816 basis poin (bps) ke level 75,48% pada kuartal III/2023 dari 67,32% pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Semakin tinggi rasio BOPO, semakin besar proporsi pendapatan perusahaan yang harus dikeluarkan untuk biaya-biaya operasional.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan, Bank Mega Syariah mencatat Rp7,44 triliun, angka ini naik 2,29% dari Rp7,27 triliun. Alhasil, total asset BMS ikut terkerek naik Rp14,78 triliun dari sebelumnya Rp14,37 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan Bank Mega Syariah juga diimbangi dengan penjagaan rasio pembiayaan macet atau nonperforming financing (NPF).

Tercatat, pada September 2023, NPF gross BMS berada di level 0,95%, turun 17 bps  dari level 1,12%, sementara NPF nett di level 0,72% turun 26 bps dari level 0,98%.

Adapun, dari segi perolehan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mega Syariah meraup Rp10,5 triliun per kuartal III/2023 dibanding sebelumnya Rp11,81 triliun per kuartal III/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper