Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Syariah (BMS) telah membukukan laba bersih selama enam bulan pertama 2023 mencapai Rp138,21 miliar. Angka tersebut tumbuh 4,21 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp132,62 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Bisnis, Rabu (9/8/2023), pertumbuhan laba ini ditopang sejumlah faktor, salah satunya pendapatan dari penyaluran dana yang naik signifikan 48,49 persen yoy menjadi Rp613,78 miliar. Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil di BMS naik 19,49 persen yoy menjadi Rp379,31 miliar pada Juni 2023 dari Rp317,44 miliar.
Selain itu, pendapatan lainnya naik pesat 269,84 persen menjadi Rp23,09 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,24 miliar.
Baca Juga : Laba Bank milik Chairul Tanjung (MEGA) Rp1,97 Triliun Semester I/2023, Tumbuh 32,2 Persen |
---|
Pertumbuhan laba ini juga disumbang dari sisi pos beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) mengalami penyusutan hingga 52,30 persen menjadi Rp10,06 miliar dari sebelumnya Rp21,08 miliar.
Dari sini, laba operasional BMS pada semester I/2023 tercatat Rp174 miliar, sedangkan pada semester I/2022 senilai Rp159,66 miliar. Setelah dipotong taksiran pajak tahun berjalan BMS pun membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp138,21 miliar.
Dalam hal intermediasi, BMS telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp7,03 triliun pada Juni 2023, turun 5,18 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,41 triliun. Meski begitu, total aset BMS naik 28,42 persen menjadi Rp16,71 triliun dibanding periode sebelumnya Rp13,01 triliun.
Dari sisi rasio keuangan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BMS terpantau menguat dari 22,87 persen pada 30 Juni 2022 menjadi 30,80 persen pada akhir semester I/2023.
Adapun, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) mengalami penurunan 224 basis poin (bps) menjadi 11,65 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 13,89 persen. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun 60 bps jadi 2,10 persen. Net operating margin (NOM) di BMS juga mengalami penurunan tipis 7 bps menjadi 2,06 persen.
Terakhir, rasio pembiayaan macet atau nonperforming financing (NPF) pun terus mengalami perbaikan. Tercatat, pada akhir Juni 2023, NPF gross Bank Mega Syariah pada level 1,06 persen dari 1,20 persen, sementara NPF net juga mengalami penurunan dari 1,08 persen menjadi 0,79 persen.