Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muamalat Pimpin Sindikasi Hybrid Rp2,5 Triliun untuk Modal Kerja INKA

Bank Muamalat bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) pembiayaan sindikasi modal kerja INKA untuk pengadaan 612 Unit Kereta New Generation.
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA --  PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. memimpin pembiayaan sindikasi kepada PT INKA (Persero) senilai Rp2,5 triliun.

Selain Bank Muamalat, peserta dalam sindikasi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk., PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Aceh Syariah, dan PT Bank Jabar Banten Syariah.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan pembiayaan ini merupakan perjanjian sindikasi hybrid yang melibatkan bank syariah dan bank konvensional.

Dalam sindikasi ini, Bank Muamalat bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA). Pembiayaan akan disalurkan sebagai modal kerja pengadaan 612 Unit Kereta New Generation untuk Program Replacement Tahun 2023-2026.

“Pembiayaan sindikasi PT INKA (Persero) ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor transportasi massal," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (15/11/2023).

Menurutnya, dengan bergabungnya Bank Muamalat dalam pembiayaan ini, maka harapannya makin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat sekaligus memperkuat portofolio di segmen pembiayaan korporasi.

Adapun, seremoni penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan pada Senin, 6 November 2023 di Muamalat Tower, Jakarta yang dihadiri oleh Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan didampingi oleh SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y. Noor, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT INKA (Persero) Andy Budiman, serta jajaran direksi bank-bank peserta sindikasi.

Sebagai informasi, pada sembilan bulan pertama  2023, Bank Muamalat mencatatkan kinerja positif. Laba sebelum pajak pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 90,7% year on year (yoy) dari Rp40,5 miliar per 30 September 2022 menjadi Rp77,3 miliar per 30 September 2023.

Sementara, berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih setelah pajak Bank Muamalat tumbuh 65,6% year-on-year (yoy) menjadi Rp52,36 miliar pada kuartal III/2023 dari Rp31,62 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Aset Bank Muamalat pun tumbuh sebesar 10,7% secara tahunan dari Rp59,8 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp66,2 triliun per 30 September 2023. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 22,4% yoy menjadi Rp21,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper