Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei OJK: Bank Optimistis Kinerja Keuangan Moncer hingga Akhir 2023

Survei OJK mencatat pihak bank masih optimistis kinerja keuangan akan moncer hingga akhir 2023. Ini alasannya.
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bisnis.com, JAKARTA — Survei yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri perbankan menunjukan masih adanya optimisme kinerja keuangan yang moncer pada akhir tahun di tengah ragam tantangan ekonomi. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan mengacu Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) kuartal IV/2023, indeks orientasi bisnis perbankan berada di level 62 atau zona optimis. Itu artinya responden memperkirakan kinerja perbankan baik.

"Di tengah volatilitas pasar keuangan global, persepsi optimistis terhadap sektor perbankan Indonesia tetap terjaga," kata Dian dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan OJK pada Senin (4/12/2023).

Meski begitu, indeks orientasi bisnis perbankan pada kuartal IV/2023 menurun dibandingkan kuartal sebelumnya atau kuartal III/2023 di level 67.

Menurut Dian, masih optimisnya perbankan akan berkinerja baik didorong ekspektasi kinerja kredit yang tumbuh dan memengaruhi laba serta permodalan bank.

Adapun, penyaluran kredit perbankan tumbuh 8,99% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2023. Lalu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan ada di level 27,48%.

"Industri perbankan tetap solid dan resilien," kata Dian.

Dia mengatakan sektor perbankan tetap risilien di tengah tantangan global. Suku bunga global tinggi, inflasi, serta ketidakpastian geopolitik memberi kekhawatiran kepada sektor jasa keuangan, termasuk perbankan..

Selain itu, terjadi fluktuasi harga pangan. Namun, hasil survei inflasi pangan ini relatif tidak berpengaruh ke kinerja kredit dan kinerja debitur.

Di sisi lain, OJK mendorong bank agar mengantisipasi dinamika sektor pertanian dan menghindari risiko inflasi pangan serta memantau harga produksi. Bank juga didorong untuk menjalankan stress test secara berkala. 

"OJK dorong lembaga jasa keuangan melakukan monitor potensi risiko termasuk stress test gejolak pasar dan mitigsi risiko agar jaga ketahanan permodalan dan likuiditas," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper