Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAUI Ungkap Kemungkinan Tarif hingga Pengecualian Asuransi Kendaraan Listrik

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sampai saat ini masih mengembangkan draft regulasi asuransi kendaraan listrik, tetapi belum selesai.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia belum memiliki aturan khusus terkait dengan asuransi kendaraan listrik. Beberapa penyelenggara yang sudah memberikan proteksi kendaraan listrik masih menggunakan aturan yang konvensional. 

Mereka tentunya menunggu aturan tersebut segera diterbitkan karena kendaraan listrik memiliki risiko yang berbeda. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkap pihaknya sampai saat ini masih mengembangkan draft regulasi asuransi kendaraan listrik, tetapi belum selesai. 

Padahal sebelumnya draft regulasi kendaraan listrik ditargetkan meluncur pada tahun ini. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan data yang diperlukan untuk penyusunan draft tersebut masih sangat terbatas. Dia pun berharap dapat diselesaikan pada tahun depan. 

“Semoga ini dapat terwujud segera pada tahun depan,” ungkap Bern kepada Bisnis, Selasa (5/12/2023). 

Meskipun belum bisa berbicara banyak tentang isi aturan kendaraan listrik, Bern menyebut ada beberapa hal yang menjadi perhatian asosiasi, salah satunya adalah tarif premi asuransi kendaraan listrik. Dia menyebut kemungkinan tarif premi asuransi kendaraan listrik akan lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan konvensional. 

Hal tersebut lantaran risiko yang ditanggung perusahaan asuransi akan berbeda dengan kendaraan konvensional. Teknologi kendaraan listrik juga lebih kompleks, serta harganya lebih mahal. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa tarif preminya nanti. 

“Kira-kiranya belum tau, karena masih perlu kajian terkait itu. Kalau tarif lebih tinggi dibanding dari asuransi mobil konvensional, kemungkinan nya iya,” kata Bern. 

Tidak hanya itu, Bern juga mengungkap kemungkinan pengecualian risiko dalam polis asuransi kendaraan listrik seperti halnya kerusakan akibat banjir atau menerjang genangan. Terakhir, dia memastikan bahwa regulator juga mendukung penuh regulasi terkait dengan kendaraan listrik di Indonesia lantaran risikonya yang berbeda dengan kendaraan konvensional. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menargetkan draft terkait aturan kendaraan listrik selesai pada semester kedua tahun ini. 

Dengan demikian, regulasi kendaraan listrik bisa diimplementasikan pada awal tahun 2024. Beberapa yang bisa diimplementasikan termasuk revisi tarif, harta benda, kendaraan bermotor, dan biaya akuisisinya. 

Namun demikian, dalam penyusunannya memang tidak selalu mudah. Pada Agustus silam, Budi menyebut bahwa data statistiknya belum cukup.

“Kami juga lagi mencoba mengambil data dari luar Indonesia yang bisa dijadikan acuan, sehingga statistik ini bisa terkumpul untuk kami bisa menerapkan tarif yang satu terhadap kendaraan listrik ini karena itu kan ada aktuarianya,” kata Budi saat ditemui di MAIPARK Ballroom, Pusat Pengembangan SDM Asuransi, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ogi Prastomiyono menyebutkan regulator telah mengeluarkan surat kepada pelaku industri yang pada intinya memberikan kesempatan bagi perusahaan asuransi untuk mengenakan tarif asuransi mobil listrik pada tingkat yang lebih rendah. 

“Atau berbeda dengan apa yang diatur di dalam SEOJK 06/2017 mengenai penetapan tarif asuransi pada lini usaha harta benda dan kendaraan bermotor,” kata Ogi dalam Konferensi Pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Mei 2023, Selasa (6/6/2023).

Tunggu Aturan Kendaraan Listrik

Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU) menjadi salah satu yang menanti terkait dengan aturan asuransi kendaraan listrik. Menurutnya menanggung perlindungan kendaraan listrik menjadi tantangan tersendiri lantaran belum adanya aturan. Di samping infrastruktur seperti pengisian daya yang saat ini masih minim. 

Terlebih kendaraan listrik memiliki risiko-risiko baru yang belum ada di kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM). Terutama baterai yang nilainya cukup mahal di mana mencapai 40—50% dari nilai kendaraan. Hal tersebut membuat banyak perusahaan asuransi masih terus mengkaji dan mempelajari risiko-risiko yang ada di kendaraan listrik.

“Tentunya apabila kajian tersebut telah paripurna maka industri dapat segera membuat produk khusus untuk kendaraan listrik,” kata Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat kepada Bisnis. 

Tatang mengatakan Tugu Insurance saat ini masih menggunakan wording Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) mobil Non EV/ICE, tetapi dengan modifikasi terms and conditions dengan wording polis EV di luar negeri. Dia menyebut bahwa asuransi kendaraan listrik cukup diminati. Hal tersebut tampak dari catatan premi yang diperoleh perusahaan terus meningkat setiap tahunnya. 

Pada kuartal III/2023, premi asuransi kendaraan listrik Tugu Insurance mencapai Rp1,27 miliar. Angka tersebut meningkat 59,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp798 juta pada kuartal III/2022. 

“Perkembangan asuransi kendaraan listrik di Tugu Insurance terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat pada TW3/2023 ini produksi premi EV kami Rp1,27 miliar,” kata Tatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper