Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat keuangan syariah di dunia. Langkah-langkah inovatif dan terobosan terus diupayakan oleh pemerintah serta para pemangku kepentingan untuk mewujudkan aspirasi ini, terutama lembaga jasa keuangan bank maupun non-bank.
Hasil riset The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) menunjukkan, jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 240,62 juta jiwa pada 2023 atau 86,7% dari jumlah penduduk.
Sementara total aset industri keuangan syariah Indonesia, yang berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per juni 2023 mencapai Rp2.450,55 triliun. Nilai aset keuangan syariah ini mengalami pertumbuhan sebesar 13,37% (yoy).
Meski bertumbuh, pangsa pasar keuangan syariah sejatinya masih rendah, yakni hanya sekitar 10,94% dari total aset industri keuangan nasional. Belum optimalnya penetrasi keuangan syariah nasional tercermin pula dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK.
SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks inklusi keuangan syariah baru 12,12%, tertinggal jauh dari indeks inklusi keuangan secara umum yang mencapai 85,10%. Sementara, indeks literasi keuangan syariah berada pada level 9,14%, tertinggal dari indeks literasi keuangan secara umum yang mencapai 49.68%.
Waasi Sumintardja, Head of Sharia Business Bank Jago, menilai perlu terobosan dan inovasi, mendorong minat masyarakat muslim Indonesia terhadap produk perbankan syariah. “Karenanya, penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah harus menjadi agenda bersama seluruh pihak, dengan mengedepankan prinsip kolaborasi, terutama untuk mewujudkan transformasi digital inklusi keuangan syariah,” ujarnya, Selasa (5/10/2023).
Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Bank Jago melalui Unit Usaha Syariah (UUS) melakukan terobosan untuk mencoba menjawab tantangan inklusi dan literasi keuangan syariah nasional. Caranya dengan merilis Aplikasi Jago Syariah yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan layanan perbankan yang setara dengan layanan Jago konvensional, namun mengikuti kaidah dan prinsip syariah yang sudah disetujui oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia.
Kelebihan Jago Syariah lainnya, dengan dukungan teknologi yang teruji, masyarakat tidak perlu harus repot datang ke kantor cabang bank hanya untuk membuka rekening syariah. Cukup dengan menggunakan handphone, rekening syariah sudah dimiliki dalam hitungan menit.
Terdapat dua pilihan akad bagi nasabah Jago Syariah, yakni Wadiah Yad Dhamanah untuk tabungan tanpa bunga dan Mudharabah Muthlaqah untuk deposito syariah dengan nisbah bagi hasil. Selain itu. aplikasi Jago Syariah sudah diperkuat fitur QRIS dan layanan kartu debit yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi tanpa harus membawa banyak uang tunai.
“Kami melihat bahwa setiap orang berhak untuk menikmati solusi keuangan digital agar dapat menjalani hidup secara maksimal, bersama keluarga dan teman-teman mereka. Untuk itu, Jago Syariah memberikan kesempatan bagi jutaan masyarakat muslim untuk tumbuh dan merasakan inovasi dan fitur layanan bank syariah yang setara kemudahan dan kenyamanannya dengan Jago app konvensional,” jelas Waasi.
Jago Syariah, lanjut Waasi, juga memperhatikan aspek edukasi dan literasi keuangan. Nasabah dapat membuat hingga 60 rekening atau kantong hanya dalam satu aplikasi Jago Syariah, tanpa biaya admin bulanan. Dengan fitur kantong tersebut, nasabah Jago Syariah dapat memisahkan pengeluaran dan tabungan.
“Jadi nasabah bisa membuat Kantong untuk kebutuhan sehari-hari seperti belanja, beli makan, dan transportasi, serta untuk kebutuhan lain seperti untuk umroh, zakat, ataupun sedekah,” katanya.
Kolaborasi dengan GoPay
Secara paralel, Jago Syariah juga berkolaborasi dengan Goto Financial dengan memperkenalkan GoPay Tabungan Syariah by Jago.
GoPay Tabungan Syariah by Jago adalah rekening transaksi sehari-hari dengan akad Wadiah Yad Dhamanah, yang merupakan produk kolaborasi bank dan fintech syariah pertama di Indonesia. Beberapa manfaat GoPay Tabungan Syariah by Jago antara lain Layanan GoPay yang simpel, Menawarkan keunggulan bank, dan yang utama sesuai prinsip syariah.
“Secara fungsionalitas, Jago Konvensional dan Jago Syariah memiliki fungsi yang serupa, yakni menyediakan solusi keuangan syariah digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari (sharia life-centric finance solution) yang membuat pengelolaan keuangan mudah, kolaboratif, dan inovatif. Yang membedakan adalah akad/persetujuan di awal untuk disepakati bersama sesuai prinsip Syariah untuk menghindari transaksi ribawi,”ujar Waasi.
Melalui kolaborasi dan terobosan inovasi ini diharapkan tak hanya menjadi preferensi akses bagi masyarakat syariah ke layanan keuangan formal tetapi juga memberikan kesempatan mereka bertumbuh atau naik kelas secara ekonomi.
“Kami percaya dengan adanya inovasi GoPay Tabungan Syariah, tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi nasabah yang sudah ada tetapi dapat menjangkau nasabah baru yang belum tersentuh produk dan layanan keuangan (unbanked) maupun nasabah yang masih kesulitan mendapatkan akses keuangan (underbanked) serta menciptakan kesejahteraan yang lebih luas,” tutur Waasi.