Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kabar terbaru terkait pemenuhan ekuitas minimum yang harus dipenuhi industri asuransi hingga pembentukan kelompok usaha perasuransian (KUPA) alias holding seperti di industri perbankan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan otoritas telah memetakan perusahaan asuransi berdasarkan pengelompokkan ekuitas (modal sendiri) yang dimiliki. Meski demikian, OJK menyebut bahwa hingga saat ini belum terdapat perusahaan asuransi yang mengumumkan menjadi induk KUPA.
“Sampai dengan saat ini belum memiliki perusahaan asuransi yang mendeklarasikan untuk menjadi induk KUPA,” kata Ogi dalam jawaban tertulis, dikutip pada Sabtu (9/12/2023).
Ogi menyampaikan bahwa OJK telah menyusun Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) tentang Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Perizinan Usaha dan Keembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.
“RPOJK tersebut sedang dilakukan harmonisasi oleh Kemenkumham dan ditargetikan pada akhir 2023 dapat ditetapkan dan diundangkan,” jelasnya.
Adapun substansi rencana pembagian perusahaan asuransi berdasarkan ekuitas dibagi bertahap. Tahap pertama, perusahaan asuransi harus memenuhi ekuitas paling lambat 31 Desember 2026 dengan ekuitas, yakni:
Baca Juga
- Perusahaan Asuransi: Rp250 miliar.
- Perusahaan Reasuransi: Rp500 miliar.
- Perusahaan Asuransi Syariah: Rp100 miliar.
- Perusahaan Reasuransi Syariah: Rp200 miliar.
Sementara itu, tahap kedua paling lambat 31 Desember 2028. Berdasarkan pengelompokan Perusahaan, maka Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) tahap 1, di antaranya:
1) Perusahaan Asuransi: Rp500 miliar
2) Perusahaan Reasuransi: Rp1 triliun.
3) Perusahaan Asuransi Syariah: Rp200 miliar
4) Perusahaan Reasuransi Syariah: Rp400 miliar.
Kemudian, Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) tahap 2, di antaranya:
1) Perusahaan Asuransi: Rp1 triliun.
2) Perusahaan Reasuransi: Rp2 triliun.
3) Perusahaan Asuransi Syariah: Rp500 miliar.
4) Perusahaan Reasuransi Syariah: Rp1 triliun.
“Berdasarkan pemetaan OJK, sebagian besar (mayoritas) perusahaan asuransi per 30 November 2023 telah memenuhi ketentuan ekuitas tahap pertama,” ungkap Ogi.
Sedangkan untuk tahap kedua, belum terdapat perusahaan asuransi yang mengajukan KUPA mengingat ketentuan pengelompokan kegiatan usaha masih belum diundangkan