Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tokio Marine Indonesia menyatakan perusahaan tengah dalam proses penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 74 tentang Kontrak Asuransi, sebagaimana titah regulator.
Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi menargetkan PSAK 74 yang merupakan adopsi International Financial Reporting Standards (IFRS) 17 diharapkan dapat terimplementasi per 1 Januari 2025.
“OJK targetnya semua perusahaan asuransi itu sudah menjalankan IFRS 17 atau PSAK 74, itu per 1 Januari 2025. Itu jadi target kami,” kata Sancoyo dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Untuk saat ini, Sancoyo menyatakan bahwa perusahaan patungan antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu program PSAK 74 masih dalam proses. Adapun, Asuransi Tokio Marine Indonesia juga berencana untuk menjalankan dua sistem akuntansi yang berbeda, termasuk di dalamnya ada PSAK 74. Pasalnya secara global, perusahaan asuransi besar dunia akan menerapkan mulai 1 Januari 2024 mengacu IFRS 17
“Dan sekarang, kami sedang berproses menuju ke sana. Ini prosesnya jalan, kami juga menggunakan 2 konsultan untuk itu [implementasi PSAK 74], dan target kita di 2024, mungkin bukan di awal, tapi sometimes in 2024, kita sudah menjalankan parallel run dengan dua sistem akuntansi yang berbeda,” ujarnya.
Dari sisi kinerja, Sancoyo menyatakan bahwa Asuransi Tokio Marine Indonesia mencatatkan pertumbuhan dalam pendapatan premi (gross written premiums) mencapai Rp2,28 triliun pada 2022, dengan tingkat pertumbuhan per tahun atau CAGR sebesar 9,5% dari Rp1,59 triliun pada tahun 2018.
Baca Juga
Perusahaan mencatatkan peningkatan keuntungan bersih dengan CAGR 19.5%, dari IDR 130 miliar pada 2018 menjadi Rp265 miliar pada 2022.
Lebih lanjut, perusahaan mengklaim telah mencapai pertumbuhan signifikan sebesar 17% di bisnis lokal dan pertumbuhan sebesar 7% di bisnis Jepang selama lima tahun terakhir, sejak 2018–2022.