Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Investasi BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp698,81 Triliun, Bertambah Hampir Rp12 Triliun Sebulan

BPJamsostek mencatat dana investasi yang dikelola mengalami peningkatan menjadi Rp698,813 triliun pada November 2023.
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Ketenagakerjaan) alias BPJamsostek mencatat dana investasi yang dikelola mengalami peningkatan menjadi Rp698,813 triliun pada November 2023.

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan mengatakan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan naik dari sebelumnya hanya mencapai Rp686,874 triliun pada Oktober 2023.

“Dana investasi BPJS Ketenagakerjaan meningkat seiring dengan akumulasi hasil investasi dan penerimaan iuran yang dibayarkan oleh pekerja, yang telah dikurangi dengan klaim yang diberikan kepada pekerja dan ahli warisnya,” kata Edwin kepada Bisnis, Kamis (14/12/2023).

Edwin menuturkan bahwa dana investasi yang dikelola pada instrumen obligasi-pasar uang meningkat sebesar Rp9,02 triliun. Begitu pula dengan instrumen saham-reksa dana yang meningkat sebesar Rp2,91 triliun.

Tercatat, per 30 November 2023, penempatan aset BPJS Ketenagakerjaan paling banyak dialokasikan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Portofolio investasi di instrumen SBN mencapai Rp478,56 triliun atau setara 68,48% dari total portofolio BPJS Ketenagakerjaan pada periode tersebut.

Kemudian, BPJS Ketenagakerjaan juga menempatkan instrumen deposito sebesar 12,48% atau setara dengan Rp87,20 triliun. Sedangkan instrumen saham hanya 8,98% atau Rp62,78 triliun.

Lalu, mengekor reksa dana senilai Rp37,15 triliun atau 5,32% dari keseluruhan portofolio BPJS Ketenagakerjaan. Diikuti surat utang korporasi sebesar 4,37% atau Rp30,51 triliun, serta investasi langsung sebesar 0,37% atau Rp 2,58 triliun.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat alokasi porsi investasi BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan) ke obligasi korporasi mencapai Rp37 triliun dari dana kelolaan Rp723,1 triliun per Agustus 2023. Angka itu setara 7,3% terhadap outstanding obligasi korporasi.

“Dana kelolaan BPJS sebesar Rp723,1 triliun. Yang diinvestasikan ke obligasi kecil hanya 5,1% atau sebesar Rp37,0 triliun,” kata Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran dalam Pefindo Media Forum secara virtual, Senin (11/12/2023).

Secara keseluruhan, Pefindo mencatat dana kelolaan di sejumlah institusi —dari perbankan, asuransi, BPJS, reksa dana, dana pensiun, dan asing— mencapai Rp5.255 triliun dengan investasi ke obligasi korporasi senilai Rp510,7 triliun per Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper