Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus menggenjot pengembangan pelaku usaha yang berorientasi pada ekspor melalui perluasan ekosistem, salah satunya lewat Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Kepala Divisi Penugasan Khusus Ekspor LPEI Wahyu Bagus Yuliantok menyebut melalui program Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil Menengah (PKE UKM), pihaknya membiayai investasi dan modal kerja pada pelaku usaha.
"Program PKE UKM merupakan bentuk kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan. Dengan PKE UKM, mereka bisa memiliki akses yang mudah ke pembiayaan, penjaminan, asuransi ekspor dan jasa konsultasi," ujarnya dalam Media Gathering di Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Adapun, program ini terus berjalan hingga sekarang, meski telah diluncurkan pertama kali pada akhir 2020, tepatnya saat Covid-19 merebak. Secara total, memasuki tahun ketiga penyaluran pembiayaan untuk PKE UKM sudah mencapai hampir Rp1 triliun dengan 200 pelaku usaha kecil yang sudah dibiayai.
Dia pun menuturkan, program PKE UKM ini juga dilakukan sebagai upaya Indonesia keluar dari middle trap income, di mana pertumbuhan ekonomi Tanah Air harus menyentuh angka 7%.
"7% ini secara konsisten dapat didukung melalui ekonomi berbasis ekspor. Bagaimana kita memproduksi barang yang jadi bagian dari global value chain internasional," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Bagus menyebut saat ini kantor cabang LPEI sendiri masih terbatas, di mana hanya ada 8 cabang yaitu Medan, Jakarta, Batam, Solo, Balikpapan, Surabaya, Denpasar sampai ke Makassar.
Dengan terbatasnya cakupan wilayah, menurut Bagus, LPEI bakal berkolaborasi dengan elemen Pemerintahan, seperti Kementerian Keuangan hingga Kementerian Perdagangan, yang pada akhirnya kian memperluas penyaluran kredit pada UKM.
Bagus juga menyebut, LPEI juga telah bekerja sama dengan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BJBR dan Bank Jatim.
"Ke depan kita nanti sama BPD Jogja, BPD Jateng, lalu Sumut sampai Sulselbar. Kenapa saat ini terkonsentrasi di Jawa? Karena, 15.000 eksportir di sana," tuturnya.
Pihaknya memang terus mengidentifikasi peluang daerah dengan cara memperluas ekosistem dengan menggandeng lembaga keuangan daerah, utamanya yang memiliki bank devisa.
"Untuk pembiayaan, kita enggak ingin 1 on 1, tapi kami ingin bersama perbankan menjangkau pelosok," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini tercatat total dana Penugasan Khusus Ekspor (PKE) sebesar Rp8,7 triliun juga telah dialokasikan untuk berbagai program PKE. Mulai dari, PKE Pariwisata Mandalika, PKE UKM hingga PKE Alat Transportasi.
Adapun, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek strategis ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam sektor pariwisata, dan menciptakan peluang baru bagi pelaku bisnis di Indonesia.
LPEI akan terus berkolaborasi dengan ekosistem ekspor terutama dengan lembaga keuangan untuk memberikan daya saing kepada para pelaku usaha agar terus tumbuh dan berkembang meningkatkan penerimaan devisa negara.