Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka naik ke level 15.550 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (11/1/2024). Penguatan mata uang rupiah terjadi saat pasar menunggu data inflasi AS yang dirilis hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka naik 0,13% atau 19 poin ke posisi Rp15.550 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar juga terpantau turun 0,09% ke level 101,989.
Seluruh mata uang kawasan Asia terpantau bergerak menguat bersama rupiah. Yen Jepang naik 0,27%, dolar Hong Kong naik 0,02%, dolar Singapura naik 0,14% dan dolar Taiwan menguat 0,01%.
Kemudian won Korea naik 0,31%, peso Filipina naik 0,24%, rupee India menguat 0,09%, yuan China menguat 0,14%, ringgit Malaysia naik 0,04%, dan bath Thailand naik 0,11%.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.550- Rp15.600 per dolar AS.
Menurut Ibrahim, fokus utama pasar tetap pada data inflasi atau CPI AS yang dirilis pada Kamis, (11/1/2024) diperkirakan menunjukkan inflasi sedikit meningkat pada Desember 2023.
"Inflasi yang stagnan, ditambah dengan tanda-tanda ketahanan pasar tenaga kerja baru-baru ini, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Kamis (11/1/2024).
Menurutnya, para pelaku pasar terus mengurangi pertaruhan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga secepatnya pada Maret 2024.
Sementara sentimen dari dalam negeri datang seiring dengan Bank Dunia yang mempertahankan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini di angka 4,9%. Namun, Bank Dunia memangkas proyeksi 2025 menjadi 4,9%, dari 5% pada proyeksi Juni lalu. Proyeksi Bank Dunia tidak sejalan dari proyeksi pemerintah RI sebesar 5,2%.
Menurut Ibrahim, salah satu dampak sulitnya pertumbuhan ekonomi 2024 di 5,2% adalah Indonesia tidak akan lagi mendapat berkah dari lonjakan harga komoditas untuk 2024 dan tahun depan sehingga akan berpengaruh terhadap ekspor impor serta melandainya ekonomi China salah satu mitra bisnis terbesarnya.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (11/1/2024)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.56 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.550 dan harga jual sebesar Rp15.570 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.05 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.410 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.710 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.410 15.710
E Rate 15.550 15.570
Bank Notes 15.410 15.710
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.52 WIB masing-masing sebesar Rp15.555 dan Rp15.578 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.505 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.655 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.505 15.655
E Rate 15.555 15.578
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 08.57 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.550 dan harga jual sebesar Rp15.550 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.325 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.675 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.325 15.675
E Rate 15.550 15.570
Bank Notes 15.325 15.675
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 10.05 WIB masing-masing sebesar Rp15.551 dan Rp15.571.
Untuk bank notes BNI pada 10.05 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.380 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.730 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.380 15.730
E Rate 15.551 15.571
Bank Notes 15.380 15.730