Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjol Syariah Alami Salurkan Pinjaman Rp5,6 Triliun per Desember 2023

Pinjol Alami mecatat lima sektor yakni perdagangan, distributor, konstruksi dan engineering,hingga layanan ketenagakerjaan paling banyak diberikan pembiayaan.
MEDIA VISIT ALAMI GROUP-HIJRA BANK - CEO Alami Group Dima Djani (kiri) bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat Media Visit ALAMI Group-Hijra Bank di Kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (7/12/2022)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti.
MEDIA VISIT ALAMI GROUP-HIJRA BANK - CEO Alami Group Dima Djani (kiri) bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat Media Visit ALAMI Group-Hijra Bank di Kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (7/12/2022)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA— Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online PT Alami Fintek Sharia (Pinjol Alami) mencatatkan akumulasi pinjaman mencapai Rp5,6 triliun per Desember 2023. 

Angka tersebut tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan catatan per Desember 2022 yakni Rp2,6 triliun. 

“Secara umum Alami mengalami perkembangan yang sangat baik di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi. Dapat kami sampaikan total penyaluran telah mencapai Rp5,6 triliun per Desember 2023,” kata Head of Corporate Affairs Alami Sakti Ryan kepada Bisnis, Minggu (14/1/2024). 

Ke depan, Sakti mengungkap Alami tetap akan menargetkan pertumbuhan yang signifikan mengingat peluang kebutuhan pembiayaan bagi  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih sangat besar. Secara umum, sebagai perusahaan P2P lending berbasis syariah, Alami memang masih akan fokus membuka pendanaan produktif untuk seluruh sektor.

Terdapat lima sektor yang paling banyak perusahaan danai di antaranya perusahaan perdagangan, distributor, konstruksi dan engineering, sumber daya manusia dan layanan ketenagakerjaan, serta layanan pendukung lainnya. 

“Fokus pembiayaan tersebut sudah sejalan dengan harapan dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan] khususnya dukungan fintech pada sektor industri produktif,” kata Sakti. 

Diketahui, OJK akan mengerek porsi pendanaan fintech P2P lending untuk sektor produktif dan UMKM menjadi 70% secara bertahap. Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023–2028, pangsa pembiayaan sektor produktif dan UMKM ditargetkan mencapai 30%—40% pada 2023–2024. 

Kemudian, dua tahun berikutnya atau 2025–2026 ditargetkan naik menjadi 40%—50%. Serta, menjadi 50%—70% pada 2027-2028. OJK menilai apabila porsi pembiayaan produktif dan UMKM meningkat, maka akan mengerek pertumbuhan perekonomian nasional secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper