Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara atau Bank Sumut meraup laba bersih Rp740 miliar sepanjang 2023, tumbuh 5,62% dibanding tahun lalu sebesar 700,72 miliar.
Berdasarkan publikasi Harian Bisnis Indonesia, Kamis (25/1/2024) pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat mencapai Rp2,49 triliun pada 2023. Jika dirinci, pendapatan bunga perseroan tumbuh 6,08% sepanjang 2023 menjadi Rp4,4 triliun dari sebelumnya Rp4,14 triliun sepanjang 2022.
Selain pendapatan bunga, Bank Sumut juga meraup pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang mencapai Rp193,7 miliar sepanjang 2023, tumbuh 8,94% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp177,8 miliar.
Pertumbuhan laba ini sejalan juga dengan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang menyusut drastis hingga 72,46% dari Rp370,52 miliar sepanjang 2022 menjadi Rp102,03 miliar pada 2023.
Sementara itu, dari sisi intermediasi, BPD Sumut menyalurkan kredit Rp26,77 triliun, tumbuh 5,33% dari sebelumnya Rp25,41 triliun. Pembiayaan syariah juga naik 5,89% menjadi Rp2,58 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp2,44 triliun.
Alhasil, kenaikan kredit dan pembiayaan syariah ini berimbas pada aset yang juga tumbuh 9,29% menjadi Rp44,4 triliun sepanjang 2023 dibanding tahun lalu Rp40,62 triliun.
Baca Juga
Lebih lanjut, kualitas aset bank membaik. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) Bank Sumut susut 24 basis poin (bps) dari level 2,62% menjadi 2,38%. Hal yang sama juga terjadi pada NPL net yang susut tipis 8 bps menjadi 1,13% dari sebelumnya 1,21%
Adapun, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) Bank Sumut susut menjadi 2,33% pada 2023 dari sebelumnya 2,39% pada 2022. Sedangkan, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik menjadi 17,42% dari sebelumnya 17,24%.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sepanjang 2023 sebesar 6,26%
Dari segi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) seniali Rp35,02 triliun pada 2023, tumbuh 9,75% dari sebelumnya Rp31,91 triiiun. Sementara, dana murah alias current accounts saving account (CASA) sepanjang 2023 mencapai Rp17,76 triliun, turun 6,84% dari sebelumnya Rp19,06 triliun.
