Bisnis.com, JAKARTA — Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau lebih dikenal dengan pinjaman online (pinjol) PT Inclusive Finance Group (DanaCita) ramai menjadi perbincangan warganet lantaran tawaran skema pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Jika melihat laman resmi DanaCita, dikutip pada Senin (29/1/2024), DanaCita mengklaim bahwa perusahaan hadir untuk menurunkan kendala keuangan agar semua dapat meraih pendidikan di Indonesia.
Perusahaan mengklaim DanaCita sebagai platform dengan solusi pendanaan bagi pelajar, mahasiswa, maupun tenaga profesional untuk menempuh studi di lembaga pendidikan tinggi dan program kejuruan.
Perusahaan yang dinahkodai Alfonsus Dwianto Wibowo itu bahkan menunjuk Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebagai salah satu advisor DanCita.
Lantas, bagaimana kinerja pinjol DanaCita?
Kinerja DanaCita
Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan pada laman resminya, laporan keuangan tanggal 31 Desember 2022 PT Inclusive Finance Group (DanaCita) diaudit oleh Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan.
Baca Juga
Pada laporan tersebut tercantum DanaCita memiliki total aset senilai Rp5,94 miliar pada 31 Desember 2022. Aset perusahaan menanjak 21,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp4,88 miliar.
Total aset perusahaan dalam tiga tahun terakhir juga terpantau melonjak. Pada 2020, misalnya, total aset DanaCita hanya mencapai Rp1,46 miliar dan melonjak 232,78% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp4,88 miliar pada 2021.
Jika melihat kinerja sepanjang 2022, aset lancar yang dimiliki DanaCita naik tipis 0,97% yoy dari Rp4,22 miliar menjadi Rp4,26 miliar. Salah satu aset lancar yang mendominasi adalah biaya dibayar muka yang melesat 225,71% yoy menjadi Rp403,53 juta dari sebelumnya Rp123,89 juta.
Kemudian, total liabilitas yang ditanggung perusahaan naik 94,97% yoy. Jumlahnya naik dari Rp919 juta menjadi Rp1,79 miliar. Sementara itu, ekuitas neto perusahaan juga naik 4,72% yoy dari Rp3,96 miliar menjadi Rp4,14 miliar.
Sepanjang 2022, platform fintech P2P lending DanaCita mencatatkan pendapatan senilai Rp7,85 miliar, atau melonjak 821,88% yoy dari Rp852,31 juta.
Sementara itu, beban umum dan administrasi yang dipikul menanjak 74,13% yoy dari Rp11,9 miliar menjadi Rp20,72 miliar. Dari sana, rugi neto tahun berjalan membengkak 27,38% yoy dari Rp10,21 miliar menjadi Rp13,01 miliar.