Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) membeberkan potensi bisnis apabila perseroan membuka kantor cabang di Arab Saudi. Sebelumnya, BSI telah mendapat persetujuan lisensi lengkap (full license) untuk cabang di Dubai, Uni Emirat Arab
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan sebagai bank yang berbasis bisnis model syariah penting untuk perseroan mulai menjajaki pasar Arab Saudi yang memiliki potensi bisnis syariah signifikan.
“Sudah sewajarnya kita [Indonesia dan Arab Saudi] punya hubungan bisnis dan bisa melakukan kerja sama, di mana potensi yang besar ini adalah haji dan umroh,” katanya dalam Paparan Kinerja 2023, Kamis (1/2/2024).
Dia menuturkan BSI mengincar pasar jamaah haji dan umroh asal Indonesia. Tercatat, setiap tahun Indonesia mengirimkan jemaah haji sekitar 220.000 orang dan jumlah umroh lebih dari satu juta jemaah. Lalu, potensi dana mencapai hampir Rp90 triliun hingga 100 triliun.
“Nah, itu kenapa kita mesti ada di sana, di Jedah, Mekah, Madinah, sebetulnya kami menggarap market yang spending dilakukan oleh para jemaah tidak hanya di lokal, tapi banyak dilakukan di negara Arab Saudi,” ucap Hery.
Oleh karena itu, dengan hadirnya kantor cabang di Arab Saudi, perseroan bisa memberikan layanan transaksi pembayaran jemaah haji dan umroh melalui BSI.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menyebut pembukaan cabang BSI di Arab Saudi ditargetkan paling tidak rampung pada kuartal I atau kuartal II/2024.
Dirinya menuturkan sejauh ini pihaknya sudah dua kali menemui otoritas Arab Saudi bernama Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA). Sayangnya, proses pengurusan pendirian kantor cabang di Arab Saudi memang tidak mudah.
Alhasil, untuk membuat kerja sama tersebut bisa tercapai, kini BSI terus menempuh dua jalur kerja sama agar hal tersebut bisa tercapai. Pertama, dengan business to business (B2B). Kedua, dengan government to government (G2G) lewat Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.
Kata Adib, ini dilakukan sebagai upaya ekspansi di pusat perekonomian syariah global, yakni Timur Tengah.
"Kami menancapkan kehadiran kita di pusat perekonomian syariah global. Mudah-mudahan niat baik kita terwujud dan dieksekusi secara baik agar hasilnya maksimal," ungkap Abid beberapa waktu lalu, (17/11/2023).