Asmo, sapaannya, memaparkan M2 dalam pemilu 2004 meningkat Rp14,8 triliun. Sementara pada pemilu 2009, M2 meningkat Rp82,7 triliun. Kemudian pada pemilihan presiden pada 2014, posisi M2 meningkat hingga Rp165,5 triliun, sementara pada 2019 naik hingga Rp189,7 triliun.
Artinya, bila sesuai dengan proyeksi Asmo, uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya, akan tembus setidaknya di angka Rp219,7 triliun.
Untuk itu, Asmo berharap peredaran uang yang semakin tumbuh dapat mendorong aktivitas masyarakat untuk belanja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bayangkan kami menghadapi the longest and the largest election di Indonesia, diharapkan uang beredar lebih tinggi lagi, ini political driven untuk konsumsi,” lanjutnya.