Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 dan 2024 akan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya. Meski memperkirakan ekonomi akan tumbuh, Bank Indonesia (BI) memilih menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6%.
Keputusan menahan BI Rate dicapai dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-21 Februari 2024. ”Rapat Dewan Gubernur [RDG] Bank Indonesia pada 20 dan 21 Februari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6%,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (17/1/2024).
Sementara itu, keyakinan pertumbuhan ekonom dunia di tengah ketidakpastian global ditopang kinerja ekonomi Amerika Serikat dan India yang lebih kuat sejalan dengan kinerja konsumsi dan investasi yang tinggi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2023 dan 2024 diperkirakan masing-masing mencapai 3,1% dan 3%.
“Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 3% dan 2,8%,” katanya kepada awak media.
Di sisi lain, perekonomian China diperkirakan masih lemah. Perry menilai, resesi ekonomi yang terjadi di Inggris dan Jepang pun dapat berdampak atau berpotensi menahan peningkatan pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga
“Kontraksi pertumbuhan ekonomi di Inggris dan Jepang yg terjadi pada dua kuartal berturut-turut dapat menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia ke depan,” jelas Perry.