Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Syariah optimistis bahwa bisnis di segmen konsumer pada 2024 tumbuh moncer seiring dengan keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 6%
Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengungkapkan Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan positif dalam penyaluran pembiayaan konsumer pada 2023 dengan volume pembiayaan mencapai lebih dari Rp330 miliar.
“Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan sekitar 31% dari tahun sebelumnya,” katanya pada awak media, Senin (26/2/2024)
Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi perbankan pada Desember 2023, turun dibandingkan pertumbuhan pada November 2023 sebesar 9,1%.
Di sisi lain, dia pun menyebut terdapat sejumlah tren pembiayaan jelang ramadan. Di mana, paling banyak terjadi dalam pembiayaan tanpa agunan dan pembiayaan pemilikan rumah
Lebih lanjut, menghadapi tahun 2024, Bank Mega Syariah fokus meningkatkan perbaikan proses pembiayaan yang lebih cepat. Bahkan, menurutnya pesaing tidak hanya berasal dari sesama lembaga keuangan perbankan, namun juga non bank.
Baca Juga
“Meski secara ukuran perbankan punya plafon lebih tinggi, tapi lagi-lagi highly regulated. Beda dengan teman-teman fintech yang bisa memberikan pembiayaan cepat, lalu digital dan aturannya lebih longgar, ” ucapnya.
Lebih lanjut, menurutnya dengan target pasar melalui ekosistem dan perusahaan mitra yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah.
Bahkan, BMS juga mulai melakukan channeling akuisisi lewat agregator untuk terus menggenjot digitalisasi. Menurutnya, pihaknya yakin dapat mempertahankan pertumbuhan positif dalam penyaluran pembiayaan konsumer di tahun 2024 ini.