Bisnis.com, JAKARTA - Emiten multifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance melaporkan hasil pemeringkatan tahunan dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/2/2024), terdapat tiga hasil pemeringkatan tahunan WOM Finance untuk periode Desember 2023 sampai dengan Desember 2024.
Pertama, untuk peringkat nasional jangka panjang ditetapkan AA (idn) atau tidak terjadi perubahan dengan outlook stabil.
Kedua, peringkat nasional jangka pendek ditetapkan F1+(idn) dan tidak terjadi perubahan. Ketiga, peringkat nasional jangka panjang masing-masing untuk Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap I, Tahap II, dan Tahap III ditetapkan AA (idn) atau tidak terjadi perubahan.
Dalam surat hasil pemeringkatan dari Fitch, disebutkan peringkat nasional di kategori AA menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang sangat rendah, relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
"Risiko kredit hanya sedikit berbeda dari emiten-emiten atau surat-surat utang yang mendapat peringkat tertinggi di Indonesia," demikian dikutip dari surat hasil pemeringkatan WOM Finance.
Baca Juga
Sementara, Peringkat Nasional Jangka Pendek 'F1' menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan dibandingkan dengan emiten atau kewajiban lain di negara yang sama.
Di bawah skala Peringkat Nasional, peringkat ini ditetapkan pada risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau kesatuan moneter yang sama, dengan profil likuiditas sangat kuat, "+" ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
Adapun, sepanjang tahun lalu WOM Finance membukukan laba bersih senilai Rp236 miliar. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan bahwa laba bersih perusahaan meningkat 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp198 miliar.
Djaja mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja WOM Finance didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan baru serta efisiensi biaya operasional yang berhasil dilakukan oleh perusahaan.
Emiten bersandi saham WOMF itu mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun. Angkanya meningkat 28% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kontribusi terbesar berada pada pembiayaan multiguna MotorKu dan MobilKu sebesar Rp4,4 triliun, diikuti pembiayaan motor baru sebesar Rp1,5 triliun.
“Di tengah tantangan industri, WOM Finance terbukti telah menerapkan strategi yang tepat dengan pengembangan digitalisasi dan perluasan jaringan, sehingga mampu melewati tahun 2023 dengan hasil yang memuaskan,” kata Djaja dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2024).