Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Telor! OJK Catat Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 8,24% per Januari 2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi asuransi jiwa sukses tumbuh 8,24% pada Januari 2024.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa premi asuransi jiwa mengalami rebound pada awal tahun 2024. Tercatat, premi asuransi jiwa tumbuh 8,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tertekan -5,25%.

Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa premi asuransi jiwa mampu mencapai Rp17,34 triliun pada Januari 2024 dibandingkan posisi yang sama 2023 (year-on-year/yoy) hanya Rp16,02 triliun.

Ogi menambahkan bahwa pertumbuhan juga terjadi pada premi asuransi umum dan reasuransi yang mencapai 30,09% yoy menjadi Rp18,91 triliun dari sebelumnya Rp14,53 triliun.

“Premi asuransi jiwa tumbuh 8,24% yoy serta premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 30,09% yoy,” kata Ogi dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Bulanan Februari 2024 secara daring, Senin (4/3/2024). 

Dari sana, pendapatan premi asuransi komersial mencapai Rp36,25 triliun atau meningkat 18,63% yoy. Senada, OJK mencatat aset industri asuransi komersial naik 3,87% yoy menjadi Rp903,07 triliun pada Januari 2024.

“Kinerja tersebut didukung oleh permodalan yang solid di mana industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan risk-based capital [RBC] masing-masing 447,68% dan 344,32%,” ungkapnya.

Sedangkan untuk asuransi wajib, OJK mencatat nilai aset terkait program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) mencapai Rp4,41 triliun.

Beralih ke asuransi sosial, total aset BPJS Kesehatan per Januari 2024 mencapai Rp106,20 triliun, atau turun dibandingkan posisi yang sama 2023 senilai Rp114,43 triliun.

Pada periode yang sama, Ogi menyampaikan bahwa total aset BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp738,05 triliun. Asetnya mampu tumbuh 13,08% dibandingkan posisi Januari tahun lalu.

“Aset BPJS Ketenagakerjaan  itu terdiri dari aset yang terkait dengan program asuransi sebesar Rp187,48 triliun atau naik 11,92% dan aset yang terkait dengan program pensiun sebesar Rp629,31 triliun, naik 13,28% yoy,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper