Bisnis.com, JAKARTA - Dua saham emiten bank BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) kompak menyentuh rekor level tertinggi atau all time high.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBNI sempat menyentuh rekor tertingginya, yaitu Rp6.250 pada perdagangan Rabu (13/3/2024). Kemudian, harga saham BBNI ditutup di level Rp6.225, naik 2,05% dalam 24 jam terakhir.
Adapun, dalam sepekan harga saham BBNI naik 5,96% dan sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga saham bank jumbo BUMN ini naik 15,81%.
Capaian tertinggi juga dialami oleh emiten perbankan BBRI yang mencetak rekor Rp6.450 tertinggi selama lima tahun terakhir pada perdagangan hari ini. Akan tetapi, dalam penutupan perdagangan, BBRI terparkir di level Rp6.400, naik 0,79%.
Bahkan, jika dilihat selama sepekan, BBRI mencatatkan penguatan hingga 5,79% dan sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga saham BBRI naik 11,79%
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan kompaknya bank BUMN menyentuh ATH, lantaran memasuki periode cum date.
Baca Juga
Apalagi, hari ini menjadi batas cum dividen bagi investor yang ingin menerima kucuran dana dari BBRI. Sementara, besok adalah hari terakhir bagi investor yang ingin menyicipi dividen BBNI pada Kamis (14/3/2024).
“Tentu pelaku pasar dan investor yang tertarik, harus meminang saham BBRI terlebih dahulu untuk mendapatkan dividen. Lalu, BBNI masih ada cum date, sehingga tampaknya besok masih akan melanjutkan penguatan kembali,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (13/3/2024)
Dirinya pun memasang target harga untuk BBRI sebesar Rp6.650 dan BBNI senilai Rp6.400.
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan harga saham Himbara terus melanjutkan fase uptrend, yang terdorong dari kinerja fundamental perbankan yang tumbuh di atas ekspektasi.
“Mereka [Himbara] konsisten menghasilkan dan mampu menciptakan kinerja yang impresif dari top line dan bottom line,” ujarnya pada Bisnis.
Dalam riset Maybank Sekuritas Indonesia yang dirilis baru-baru ini juga mempertahankan pandangan positif terhadap perbankan Indonesia pada 2024, termasuk untuk BBRI dan BBNI.
Tercatat, pertumbuhan kredit industri tetap bertahan kuat pada Januari 2024, meningkat sebesar 11,8% secara tahunan dari sebelumnya 10,5% Januari 2023.
Lebih lanjut, pertumbuhan kredit industri awal tahun ini ditopang oleh seluruh kategori penyaluran kredit, antara lain kredit investasi senilai 13,4% yoy, kredit modal kerja sebesar 12,3% yoy dan kredit konsumsi senilai 9,6% yoy.
“Dari sisi sektor, pertumbuhan tercepat di kredit adalah pertambangan, layanan sosial, dan layanan bisnis,” kata analis Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad, Jumat (8/3/2024)
Kemudian di sisi pendanaan, deposito naik 5,8% secara tahunan pada Januari 2024 untuk semua bank, jauh lebih cepat dibandingkan Desember 2023 sebesar 3,8%
Selain itu, pertumbuhan dana murah alias CASA juga meningkat sebesar 5,6% dibanding Desember yang hanya sebesar 2,9%
“Kami melihat hal ini sebagai pertanda positif bagi perbankan, karena pertumbuhan CASA yang lebih cepat akan membantu memitigasi dampak tingginya suku bunga terhadap biaya dana alias cost of fund,” tulis kedua analis.