Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat jumlah peserta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 267,78 juta per 31 Januari 2024.
Mengutip laman resmi BPJS Kesehatan, Minggu (17/3/2024), kepesertaan JKN mayoritas merupakan kategori penerima bantuan iuran (PBI) mencapai 96,75 juta peserta. Jumlah itu setara dengan 36,1% dari total peserta JKN.
Menyusul kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) sebanyak 70,74 juta peserta atau mencakup 26,4% terhadap kepesertaan JKN per akhir Januari tahun ini. Lalu, sebanyak 41,71 juta peserta JKN merupakan penduduk yang didaftarkan pemerintah daerah atau 15,6% dari total peserta JKN.
BPJS Kesehatan juga mencatat peserta JKN yang masuk ke kategori pekerja penerima upah (PPU) non penyelenggara negara swasta mencapai 34,11 juta atau setara dengan 12,7%. Sebanyak 17,88 juta PPU penyelenggara negara dan 4,72 juta peserta bukan pekerja (BP) penyelenggara negara.
Selain jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan melaporkan bahwa terdapat 23.250 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai dengan 31 Januari 2024. Rinciannya, terdiri dari 10.078 Puskesmas, 6.219 Klinik Pratama, 4.589 dokter praktik perorangan, 1.172 praktik dokter gigi, 577 klinik TNI, dan 567 klinik Polri.
Sementara itu, BPJS Kesehatan juga mencatat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Fasilitasnya terdiri dari 3.095 rumah sakit atau klinik utama dan sebanyak 5.432 apotek atau optik.
Baca Juga
Jika dirinci lebih jauh, ada 4.253 apotek, 2.047 rumah sakit swasta, 1.179 optik, 832 rumah sakit pemerintah daerah, 111 rumah sakit pemerintah pusat TNI, 54 rumah sakit pemerintah pusat kementerian, dan 51 rumah sakit pemerintah pusat Polri.