Bisnis.com, JAKARTA — PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mencatat klaim surrender dan partial withdrawal mengalami penurunan pada Februari 2024.
Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife Insurance Yuzran Bustamar mengatakan klaim partial withdrawal pada periode tersebut mencapai sekitar Rp111 juta. Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 30,8% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
“Sementara untuk klaim surrender mencapai sebanyak Rp920 juta per Februari 2024, di mana turun sekitar 47,7%,” kata Yuzran saat dihubungi Bisnis, Senin (18/3/2024).
Yuzran menjelaskan penurunan klaim surrender dan partial withdrawal tersebut salah satunya disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian. Dengan demikian berdampak terhadap penurunan klaim nasabah.
Selain itu, Yuzran bilang, penurunan juga disebabkan oleh nasabah yang semakin paham tentang produk asuransi yaitu manfaat yang maksimal ketika dicairkan sesuai dengan periode polis. Pihaknya juga memprediksi penurunan akan berlanjut pada bulan Ramadan tahun ini. Dengan demikian tidak akan terjadi peningkatan yang signifikan meskipun kebutuhan saat Ramadan biasanya meningkat.
“Tidak ada perubahan yang signifikan terhadap klaim withdrawal dan surrender di PertaLife Insurance pada bulan Ramadan tahun ini, stabil seperti pada bulan sebelumnya,” kata Yuzran.
Baca Juga
Yuzran mengatakan selama enam hari puasa juga belum terlihat adanya potensi kenaikan atau penurunan yang signifikan. Meskipun ada, Yuzran menyebut sebagian besar nasabah yang melakukan klaim surrender atau partial withdrawal beralasan karena adanya kebutuhan dana.
Sementara nasabah yang menahan atau tidak melakukan klaim, dikarenakan kesadaran tentang produk asuransi tadi.
“Di mana produk asuransi akan memberikan manfaat maksimal ketika dicairkan sesuai dengan periode polis, sehingga nasabah tidak sembarangan dalam melakukan pencairan polis,” tandasnya.
Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melihat ada indikasi kenaikan klaim surrender dan partial withdrawal di bulan Ramadan tahun ini. Kendati demikian, kenaikannya tidak akan signifikan terkait klaim surrender dan partial withdrawal. Hal tersebut berkaca pada data dua tahun terakhir, di mana tidak terdapat kenaikan signifikan untuk klaim partial withdrawal dan surrender pada periode bulan Ramadan.
Dari pengalaman dua tahun terakhir tersebut, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan pertumbuhan hanya disebabkan oleh kebutuhan dana Ramadan yang tidak terlalu tinggi dibantu dengan tunjangan hari raya yang didapat masyarakat.
“Adapun potensi kenaikan yang terjadi diprediksi dengan alasan yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu klaim penebusan unit untuk kebutuhan Ramadan. Hal ini mungkin tapi tidak akan setinggi kebutuhan urgensi seperti biaya pendidikan,” kata Togar saat dihubungi Bisnis, Jumat (15/3/2024).
Dari catatan AAJI, total klaim surrender dan partial withdrawal yang diperoleh industri asuransi jiwa pada periode Semester I/2023 sebanyak Rp79,44 triliun dan tercatat turun sekitar 5,3% dibandingkan kuartal pertama 2022.
Sementara untuk klaim partial withdrawal pada periode tersebut berjumlah Rp8,99 triliun tercatat menurun 3,6% dan total klaim untuk kategori surrender sebesar Rp43,4 triliun tercatat turun 8,7%. Untuk data klaim surrender dan partial withdrawal awal tahun ini, Togar mengatakan bahwa AAJI belum memilikinya. Terlebih data tersebut baru akan ada pada Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal 1/2024 pada bulan Mei 2024.
