Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan permintaan kredit dari segmen korporasi pada bulan pencoblosan Pemilu 2024 atau Februari 2024, terutama dari sektor pertanian dan real estate.
Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Februari 2024 terindikasi maningkat. Hal tersebut tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 11,1%, lebih tinggi dibandingkan SBT 6,5% pada Januari 2024 (month-to-month/mtm).
"Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada lapangan usaha pertanian, informasi dan komunikasi, serta real estate," tulis BI dalam laporannya pada Kamis (21/3/2024).
Adapun, kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasonal dan membayar kewajiban yang jatuh tempo.
Dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaannya, paling banyak atau 67,7% responden korporasi masih mengandalkan dana sendiri. Hanya 8,6% responden yang memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan dalam negeri.
Responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama masih dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana serta biaya atau suku bunga yang lebih murah.
Baca Juga
BI mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi untuk tiga bulan yang akan datang atau pada Mei 2024 diprakirakan meningkat dengan SBT 36,2%, lebih tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya, April 2024 dengan SBT 29,3%.
"Peningkatan kebutuhan pembiayaan pada tiga bulan mendatang diprakirakan terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi, industri pengolahan, serta penyedia makan minum," tulis BI.
Pada masa tersebut, pertumbuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban jatuh tempo yang tidak bisa di-rollover.