Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan stabilitas sektor keuangan di dalam negeri tetap terjaga di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Airlangga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap terjaga, sejalan laju inflasi yang terkendali, serta posisi cadangan devisa yang tetap tinggi.
“Indonesia secara perekonomian kuat, pertumbuhan dijaga di atas 5%, neraca perdagangan masih surplus, kemudian juga cadangan devisa tercatat masih kuat,” katanya, Selasa (16/4/2024).
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai level di atas Rp16.000 per dolar AS masih sedikit lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.
“Indeks rupiah kita lihat, kalau kita bandingkan dengan berbagai negara lain, relatif kita sedikit lebih baik dari Malaysia juga China, yang lebih baik dari kita adalah salah satunya Korea Selatan dan Thailand,” jelasnya.
Adapun, nilai tukar rupiah pada hari ini, Selasa (16/4/2024) ditutup melemah 2,07% pada level Rp16.175,5 per dolar AS.
Baca Juga
Di sisi lain, menurut Airlangga, risiko ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat terhadap pasar keuangan domestik tetap perlu diwaspadai, volatilitas pasar keuangan global masih tinggi yang dipengaruhi oleh kebijakan higher for longer bank sentral Amerika Serikat (AS).
“Indeks harga saham berbagai negara juga mengalami pelemahan, demikian pula yield obligasi Amerika masih ditahan di angka yang lebih tinggi dan inflasi Amerika tidak serendah yang diperkirakan,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, imbuhnya, koordinasi akan tetap dilakukan dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, serta otoritas terkait, untuk menetapkan kebijakan lebih lanjut guna mengantisipasi dampak dari meningkatnya ketegangan geopolitik.