Bisnis.com, JAKARTA— Penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash mencatat peningkatan pinjaman pada Ramadan 2024 sebesar 30–40% apabila dibandingkan dengan bulan biasanya.
Marketing Director Maucash Indra Suryawan menyebut penyaluran pinjaman sudah sesuai dengan target perseroan.
“Kami semangat untuk terus meningkatkan angka setelah Ramadan ini dan seterusnya. Kami menargetkan 35%, dengan pertumbuhan sebesar 40%,” kata Indra kepada Bisnis, Minggu (21/4/2024).
Indra menambahkan sektor yang mendominasi penyaluran pinjaman pada Ramadan kali ini antara lain yakni fast moving consumer good (FMCG) atau barang konsumen yang bergerak cepat, otomotif, dan logistik.
Untuk mengantisipasi kredit macet di tengah meningkatnya penyaluran pinjaman, Indra menyebut pihaknya telah mengantisipasi sejak awal dengan memilah dan memilih borrower yang berkualitas dan sesuai dengan appetite dari Maucash.
Adapun tingkat keberhasilan kredit selama 90 hari (TKB90) perseroan pada 21 April 2024 mencapai 96,1%. Dengan demikian, tingkat wanprestasi selama 90 hari (TWP90) mencapai 3,9%. Artinya tingkat penyelesaian kewajiban kepada lender masih di bawah ambang batas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada di atas 5%.
Baca Juga
Indra tidak menyebut secara rinci nominal penyaluran pinjaman pada Ramadan kali ini. Namun yang pasti dirinya menyebut pinjaman selama Ramadan tahun ini meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di sektor produktif.
Adapun Maucash telah menyalurkan sebanyak Rp4,8 triliun sepanjang 2023. Angka penyaluran pinjaman tersebut meningkat 20% apabila dibandingkan dengan penyaluran pada 2022. Sementara sampai akhir tahun ini, Maucash menargetkan peningkatan mencapai 23% dari 2023.
Pada tahun ini, Maucash juga tetap berfokus pada sektor produktif yang mana pinjaman produktif perseroan sudah mencapai 85%. Adapun beberapa sektor yang dibidik untuk peningkatan pinjaman produktif di antaranya pariwisata, konstruksi, dan otomotif.
Oleh karena itu, Maucash akan menyiapkan produk-produk khususnya bagi konsumen-konsumen baru maupun pelanggan eksisting untuk sektor-sektor tersebut, sekaligus memperkuat nasabah di ekosistem Astra Group.
“Kami ingin membuat pelanggan merasakan pengalaman untuk melengkapi ekosistem bisnisnya dengan produk-produk yang Astra Group miliki, seperti untuk pendanaan perbankan Astra punya, misalnya untuk kebutuhan alat transportasi usahanya Astra punya. Dan hal itulah yang akan menjadi plan kami untuk men-support, memperkuat, dan memperbesar bisnis, volume, dan penetrasi partner-partner market kami di Indonesia,” papar Indra beberapa waktu lalu.