Sayangnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perempuan dalam UMKM adalah akses terhadap modal dan sumber daya keuangan. Di mana, sebagian besar perempuan pelaku UMKM mengalami keterbatasan dalam mengakses pembiayaan yang memadai untuk mengembangkan bisnis mereka.
Sehingga, OJK melaporkan penting bagi pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem UMKM.
"Kolaborasi antara perempuan pelaku UMKM dengan lembaga keuangan bisa menghasilkan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, program pelatihan dan pendampingan juga harus diperluas untuk memberdayakan perempuan dalam aspek manajerial, keuangan, dan pemasaran," demikian isi keterangan OJK.
OJK juga mendorong agar setiap perempuan dapat menggunakan produk dan layanan jasa keuangan dengan bijak. Hal ini karena peningkatan literasi dan inklusi keuangan dapat membawa manfaat dalam pemberdayaan ekonomi, terutama bagi perempuan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan finansial baik di tingkat keluarga maupun di suatu daerah.