Bisnis.com, JAKARTA – PT KB Bank Bukopin Tbk (BBKP) atau KB Bank menandatangani komitmen kerja sama strategis pembiayaan sektor pertanian, khususnya pertanian tebu, dengan PT Pabrik Gula Rajawali (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik PT Mata Langit Solusindo.
Direktur Utama KB Bank Tom (Woo Yeol) Lee mengatakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini bertujuan agar ketiga perusahaan bekerja sama dalam membangun ekosistem finansial yang cocok untuk industri perkebunan tebu.
"Melalui kesepakatan ini, kami akan bekerja sama secara aktif dengan teknologi keuangan terdepan KB dan teknologi pertanian terdepan MATA untuk membangun ekosistem keuangan yang dioptimalkan untuk kebun tebu dan perusahaan produksi gula di Indonesia,” ungkap Lee di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Lee mengungkapkan menyoroti bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat konsumsi gula terbanyak kelima di dunia sekaligus pengimpor gula terbesar di dunia. Hal ini menandakan potensi besar untuk kemajuan industri gula dan tebu di Tanah Air. Namun, dirinya mengungkapkan bahwa produktivitas tebu di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan permintaan secara nasional.
"Indonesia memiliki luas lahan pertanian tebu terbesar kesembilan di dunia, namun produksi tebunya berada di posisi ke-36," ujar Lee.
Lee juga mengidentifikasi empat alasan utama rendahnya produksi tebu di Indonesia. Salah satunya adalah dari segi keuntungan, di mana pendapatan dari tebu/gula lebih rendah dibandingkan dengan beras atau jagung, sehingga banyak petani beralih ke komoditas tersebut.
Baca Juga
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengembangan teknologi pertanian yang lebih maju untuk meningkatkan produktivitas tebu. Oleh karena itu, KB Bank bersama PG Rajawali II berkomitmen untuk memberikan dukungan finansial yang maksimal.
"Kami akan mendukung pembiayaan produktif seperti pembiayaan modal kerja untuk PG Rajawali II dan para produsen tebu di bawahnya," kata Lee.
Selain itu, KB Bank bekerja sama dengan MATA, partner strategis yang akan memberikan data produksi enam bulan sebelum panen serta data satelit untuk mendukung petani dengan teknologi canggih.
Terkait teknis pembiayaan, Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong mengatakan KB Bank akan menyalurkan KUR kepada petani tebu, kemudian PG Rajawali II akan membeli hasil panen dari para petani.
"Jadi ekosistem (kredit)nya sudah dibuat," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi menyambut baik penandatanganan MoU ini sebagai bentuk nyata komitmen kerja sama Indonesia – Korea Selatan dalam memperkuat sektor pertanian, khususnya tebu.
”Saya menyambut baik dan sangat mengapresiasi langkah strategis ini sebagai wujud nyata dukungan Korsel terhadap sektor pertanian indonesia. Kahadiran mitra kerja sama Korsel di sektor ini merupakan angin segar sektor pertanian indonesia,” pungkasnya.