Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM anjlok pada tahun ini. Sementara, transaksi digital perbankan melalui QRIS kian melesat.
Berdasarkan data BI, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit anjlok sebesar 12,49% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada April 2024 mencapai Rp619,19 triliun.
Pada bulan sebelumnya atau Maret 2024, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit juga turun 3,8% yoy. Penurunan transaksi kartu itu terjadi di tengah pesatnya digitalisasi perbankan.
"Kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada beberapa waktu lalu.
Tercatat, nominal transaksi digital banking mencapai Rp5.340,92 triliun atau tumbuh sebesar 19,08% yoy. Kemudian, nominal transaksi uang elektronik meningkat 33,99% yoy sehingga mencapai Rp90,44 triliun.
Lalu, nominal transaksi QRIS tumbuh hampir 3 kali lipat atau 194,06% yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta. Selain itu, pada April 2024, transaksi BI-FAST tumbuh 56,70% yoy sehingga mencapai Rp612,90 triliun.
Baca Juga
Di perbankan, jumlah ATM pun memang menyusut. Mengacu data Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah terminal ATM/CRM/CDM di bank umum mencapai 91.412 unit pada 2023.
Terjadi penurunan 2.604 terminal ATM/CRM/CDM di bank, dibandingkan akhir 2022 sebanyak 94.016 terminal.