Bisnis.com, JAKARTA— Penurunan penjualan kendaraan pada kuartal I/2024 berlanjut sampai awal kuartal II/2024. Tidak terkecuali dengan penjualan sepeda motor roda dua yang mengalami penurunan pada April 2024.
Adapun berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada Januari—April 2024, penjualan sepeda motor domestik mencapai 2,15 juta unit. Angka tersebut turun sekitar 1,1% dari 2,17 juta unit pada periode yang sama pada 2023.
Pembiayaan kendaraan sepeda motor roda dua menjadi salah satu penopang bisnis perusahaan mutifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance yang merupakan perusahaan patungan Garibaldi Boy Thohir melalui Whana Makmur Sejati (25,01%) konglomerasi dari Malaysia, Maybank Indonesia (67,49%), serta masyarakat (7,5%).
Apakah dengan penurunan penjualan sepeda motor tersebut mempengaruhi penyaluran pembiayaan perseroan? Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengungkap perseroan justru mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan sepeda motor baru pada April 2024 apabila dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Adapun perseroan berhasil melakukan penyaluran pembiayaan sepeda motor baru sebesar Rp103 miliar. “Penyaluran pembiayaan sepeda motor baru mengalami peningkatan sebesar 23% atau Rp19 miliar apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Cincin kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).
Namun demikian, lanjut Cincin, penyaluran pembiayaan pada April 2024 memang mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, pertumbuhan pembiayaan baru apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya juga mengalami perlambatan, tetapi apabila dibandingkan bulan sebelumnya masih mengalami peningkatan.
Baca Juga
“Pada April 2024, perusahaan berhasil melakukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp444 miliar atau meningkat 1% dibandingkan Maret 2024, di mana segmen pembiayaan multiguna MotorKu dan MobilKu berkontribusi lebih dari 50% terhadap total penyaluran pembiayaan baru perusahaan periode April 2024,” ungkap Cincin.
Cincin mengungkap perseroan sendiri cukup optimis pertumbuhan bisnis pada 2024 dapat terus berlanjut. Meskipun perusahaan menilai kondisi penjualan motor baru pada kuartal II/2024 akan cukup menantang. Dia menyebut WOM Finance sendiri telah mempersiapkan berbagai inisiatif strategi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, di antaranya dengan terus melakukan eksplorasi potensi bisnis di wilayah potensial, khususnya di luar Pulau Jawa.
“Selain itu perusahaan pun terus melakukan digitalisasi untuk terus memberikan berbagai kemudahan kepada konsumen maupun calon konsumen perusahaan dalam memperoleh produk perusahaan,” ungkap Cincin.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan terus mengembangkan pelayanan digitalisasi untuk menangkap konsumen-konsumen baru, disertai dengan pembukaan beberapa kantor cabang baru di wilayah timur Indonesia.
“Segmen pembiayaan multiguna motorKu dan MobilKu merupakan segmen yang mampu menutupi segmen motor baru yang melemah,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menyebut faktor penurunan penjualan sepeda motor, salah satunya lantaran kenaikan harga bahan pokok terutama dari sektor pangan. Kenaikan harga bahan pokok menyebabkan masyarakat turut mengurangi pembelian barang yang bersifat sekunder.
“[Perlu] kami waspadai kenaikan harga pokok terutama sektor pangan. Kalau tidak turun itu bahaya untuk perekonomian,” kata Sigit kepada Bisnis, Jumat (10/5/2024).
Sigit masih optimistis penjualan sepeda motor domestik masih bisa mencapai target 6,2 juta sampai 6,5 juta pada 2024 apabila rata-rata kinerja per bulan masih di atas level 520.000. Adapun dari total penjualan 2,15 juta unit pada Januari—April 2024, rata-rata kinerja untuk pasar domestik mencapai 538.556 unit per bulannya.
“Kalau sampai rata-rata di bawah 520.000 unit itu kami harus berpikir ulang,” katanya.
Adapun, penjualan sepeda motor domestik masih didominasi oleh scooter atau motor matik dengan kontribusi 90,47% pada Januari—April 2024. Kemudian segmen underbone atau motor bebek dan sport masing-masing berkontribusi 4,80%, dan 4,73%.