Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asyik! Direksi Bank Mandiri (BMRI) Borong Saham saat Harga Turun

Direksi Bank Mandiri (BMRI) memborong saham saat harga turun dengan nilai transaksi hampir Rp2 miliar.
Gedung kantor pusat Bank Mandiri. /Bloomberg-Dimas Ardian
Gedung kantor pusat Bank Mandiri. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Kepatuhan dan SDM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Agus Dwi Handaya terpantau membeli saham BMRI sebanyak 333.000 lembar saham. Menariknya, transaksi pada 21 Mei 2024 ini terjadi kala harga saham BMRI turun 4,74%.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Agus Dwi Handaya menjalankan transaksi pembelian 333.000 lembar saham BMRI di level harga Rp6.000 per lembar. Adapun, status kepemilikan saham baru yang dimilikinya Direksi tersebut merupakan saham langsung.

"Tujuan transaksi untuk investasi," tulis Manajemen BMRI dikutip Selasa (4/6/2024). 

Tercatat, Agus memborong 333.000 saham, sehingga total transaksi mencapai hampir Rp2 miliar atau Rp1,99 miliar.  Alhasil, usai menyelesaikan transaksi pembelian tersebut, koleksi saham Agus kini bertambah menjadi 10,63 juta saham dari semula 10,29 juta saham. 

Di sisi lain, harga saham BMRI naik 0,82% dengan harga Rp6.150 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (4/6/2024). Harga saham BMRI juga naik 3,36% dalam sepekan. Sepanjang tahun, kinerja saham BMRI juga menguat 1,65% secara year to date (ytd).

Berdasarkan riset Samuel Sekuritas Indonesia yang dirilis hari ini, analis Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman cenderung memilih bank-bank dengan rasio CASA yang tinggi, karena bank tersebut akan terus menikmati biaya dana alias cost of fund yang lebih rendah di tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat 

Kedua analis itu juga merekomendasikan beli untuk BMRI dengan target harga Rp7.400.

“BMRI telah mengalami perbaikan dalam biaya dana sejak awal tahun ini, terutama didukung oleh pertumbuhan CASA yang tumbuh 15,7% yoy per April 2024, karena digitalisasi yang sedang berlangsung [aplikasi Livin'] dan transformasi cabang [otomatisasi yang lebih baik],” tulis riset yang dikutip Selasa (4/6/2024)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper